Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui unit usaha internasionalnya Telekomunikasi Indonesia International (USA) mencapai kesepakatan dengan Advantage Partners untuk mengakuisisi GTA Teleguam pada 29 Mei 2015.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/6/2015), manajemen Telkom menyebutkan, akuisisi ini akan memperkuat portofolio internasional Telkom yaitu Telin Singapore, Telin Hong Kong, Telkom Australia, Telkom Taiwan, Telkom USA, Telin Malaysia, Telkom Macau, Telin Timor-Leste, dan kantor cabang di Myanmar.
Advertisement
Adapun transaksi ini memerlukan persetujuan dari beberapa otoritas di Guam dan Amerika Serikat (AS). Pada saat transaksi selesai, GTA Teleguam akan menjadi bagian dari salah satu portofolio operasi internasional Telkom. Menurut manajemen Telkom, akusisi ini dilakukan mengingat potensi pasar di Guam yang menarik. Apalagi masyarakat Guam yang juga cukup melek dengan teknologi komunikasi.
"Guam adalah pasar yang sangat menarik dan memiliki kesesuaian strategis untuk ekspansi internasional Telkom. Letak geografisnya strategis dengan pertumbuhan domestik bruto (PDB) per kapita yang cukup besar di Asia, ditambah dengan tingkat pendidikan baik serta telah mengadopsi teknologi komunikasi terkini baik dari fixed line maupun selular," kata Honesti Basyir, Direktur Wholesale dan International Business Telkom, yang juga merangkap Presiden Komisaris Telkom International.
Hubungan Telkom dan GTA memang bukan terbilang baru. Sebelumnya kedua perseroan telah bermitra untuk pengembangan sistem kabel bawah laut South East Asia United States (SEA-US).
Kedua pihak merupakan bagian dari konsorsium dalam pembangunan peningkatan kapasitas seiring bertambahnya permintaan bandwith antara Asia Tenggara dengan Amerika Utara.
"Keterlibatan kami pada proyek kabel bawah laut SEA-US memberikan kami peluang mengenal GTA lebih baik," kata Honesti.
Ia menambahkan, GTA adalah sebuah brand kuat dan disegani, sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka dengan pertumbuhan pesat di Guam. GTA memiliki komitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya, serta merupakan pemimpin pasar baik dalam teknologi dan kualitas bisnis seluler, fixed line, dan internet. Namun Honesti tidak menyebutkan nilai transaksi akuisisi tersebut.
Sementara itu, Presiden dan CEO GTA, Robert Haulbrook mengatakan, setelah 10 tahun kepemilikan private-equity, pihaknya meyakini ini waktu tepat untuk melakukan transisi menjadi perusahaan telekomunikasi internasional seperti Telkom.
"Sejak privatisasi pada 2005, GTA telah berubah menjadi perusahaan berkembang dengan cepat dan memiliki reputasi baik untuk bisnis fixed line, seluler, dan produk jasa internet. Kami membawa layanan baru untuk pelanggan kami yaitu jaringan GSM, dan 4G LTE, layanan TV Digital, dan investasi pada jaringan fiber optik," kata Haulbrook.
Ia melanjutkan, GTA dapat mempertahankan manajemen dan budaya lokal Guam meskipun GTA telah dimiliki oleh investor asing selama 10 tahun. "Kami harapkan transisi kepada pemilik baru dapat berjalan mulus, baik untuk karyawan maupun pelanggan. Kami yakin GTA akan mendapatkan keuntungan dari basis knowledge, fokus investasi, kemampuan teknis dan pengembangan karyawan yang dimiliki Telkom," kata Haulbrook.
Pada perdagangan saham, Senin pekan ini, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) cenderung bertahan di Rp 2.845 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 2.909 kali dengan nilai transaksi harian saham sekitar Rp 77,2 miliar. (Ahm/)