Liputan6.com, Jakarta Pengakuan Vitalia Shesya kalau RBT dari lagunya berjudul Pacaran Jarak Jauh yang menurutnya meraih angka Rp250 juta mendapat tertawaan sejumlah pengamat musik. Salah seorangnya adalah Bens Leo.
Menurut Bens Leo, angka Rp250 juta dari perolehan RBT hampir mustahil diperoleh untuk saat ini. Bens Leo malah curiga, ada motif lain di balik tindakan Vitalia Shesya melaporkan produser musiknya yang berinisial A ke polisi.
"(Menuntut RBT yang katanya Rp250 juta) itu jadi bahan tertawaan. Bisa saja itu untuk tujuan promosi. Kalau saya sih sekali saja diberitakan. Karena kalau diberitakan terus-terusan, ya lagunya yang malah terkenal," kata Bens Leo, saat dihubungi via telpon, Senin (1/6/2015).
Sebagai seorang pengamat musik dan mantan wartawan, Bens Leo melihat, membuat kasus di kepolisian dengan motif mencari popularitas sudah sangat sering terjadi. "Kalau masyarakat jeli, banyak sekali kasus-kasus seperti ini yang sebenarnya malah untuk mencari popularitas," lanjut Bens Leo.
Bens Leo mengambil contoh lagu Pusing Pala Barbie yang dinyanyikan oleh Puteri Bahar. Di awal lagu tersebut dirilis, banyak pemberitaan mengenai lagu tersebut yang dituduh mencontek lagu All About That Bass dari Meghan Trainor.
Advertisement
"Lagu itu jelas-jelas nyontek lagu asing. Tapi nggak ada logika yang bicara artisnya. Kalau memang mau bahas kasusnya, seharusnya yang bicara itu pencipta lagu. Hasilnya? Lagunya justru malah sangat terkenal. Lihat berapa perolehan di Youtube," kata Bens Leo.
Vitalia Sesha melaporkan produsernya, A ke Polda Metro Jaya pada 19 Mei 2015. Vita mengaku sang produser tak terbuka dengannya prihal pendapatan RBT untuk lagu Pacaran Jarak Jauh yang dirilis pada awal 2015. Pengacara Vitalia Shesya, Chris Sam Siwu berani mengatakan kalau RBT yang telah digelapkan produser A sebesar Rp250 juta.
