Liputan6.com, Yogyakarta - Warga Dusun Karangbajang, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, menemukan batu bergambar raksasa yang lebih dikenal dengan sebutan kala. Batu bergambar kala ini biasanya berada di atas pintu masuk candi.
Seorang petani menemukan kala tersebut ketika membajak sawah dengan traktor sebulan lalu. Tri Harjito (34) mengatakan petani itu juga menemukan batu antefik atau sering disebut hiasan candi di lokasi yang sama.
Tri menuturkan seorang warga meminta tolong kepadanya suatu hari. Warga itu meminta tolong karena traktornya terguling saat membajak sawah.
"Dia itu lari ke rumah minta bantuan. Traktornya terguling karena kena batu," ujar Tri, Senin (1/6/2015).
Mereka lalu mencari tahu penyebab terbaliknya traktor itu. Setelah dilihat, ternyata ada batu berbentuk raksasa. Sementara, di sebelah selatan tempat itu ada batu berlubang. "Kalau yang pematang sawah sebelah selatan, batunya ada lubang-lubangnya. Lalu yang gambar raksasa saya foto," kata dia.
Hasil foto kala diunggahnya ke media sosial pada Minggu 31 Mei 2015 dengan harapan segera mendapat respons dari pihak yang berwenang. Sebab sebulan sudah batu itu ditemukan, namun tidak ada tidak respons dari pihak berwenang.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta sudah berada di lokasi untuk meneliti. Kepala Kelompok Kerja Pengamanan Penyelamatan dan Zonasi BPCB Yogyakarta, Muh Taufik, memastikan dua batu yang ditemukan warga Dusun Karangbajang merupakan bagian dari candi.
Batu itu diperkirakan berasal dari abad ke-9. Namun, dia belum memastikan 2 temuan itu merupakan candi Budha atau Hindu. Pihaknya masih memerlukan penggalian lagi untuk melihat struktur bangunannya.
"Kita dapat informasi dan langsung mengecek ke lokasi. Ada dua, satu yang berada di utara itu bergambar kala dan yang di sisi selatan itu antefik. Belum tahu, Hindu atau Budha. Tapi dugaan sementara dibangun sekitar abad ke-9 atau 10," ucap Taufik.
Menurut dia, masih ada reruntuhan batu candi lainnya di bawah persawahan itu. Pihaknya masih berkoordinasi menentukan langkah terkait ekskavasi batu.
"Masih ada yang tertimbun. Kalau ada kala pasti kan ada batu yang menyusun pintu candi. Itu padi sebagian tidak tumbuh subur seperti lainya. Berarti ada batu di bawahnya," tandas dia.
Taufik menjelaskan kala tersebut memiliki lebar 90 cm, tebal 30 cm, tinggi 40 cm dan tebal atap 14 cm. Antefik berlebar 84 cm, tebal 50 cm dan tinggi 23 cm. (Bob/Sss)
Hiasan Pintu Masuk Candi Ditemukan di Sleman
Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta menduga masih ada reruntuhan batu candi lainnya di bawah persawahan itu.
diperbarui 01 Jun 2015, 20:22 WIBWarga Dusun Karangbajang, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman menemukan batu bergambar raksasa. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Amalan ‘Ahmad Rasulullah Muhammad Rasulullah’ Bukan dari Nabi, Bolehkah Diamalkan saat Jumat Akhir Rajab? Buya Yahya Menjawab
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Deepfake Video Wajah Prabowo
Kampung Siluman, Desa yang Lenyap dalam Letusan Merapi 1930
Pikachu Berbatik Bawa Dampak Orang Jepang Ingin Mencari Batik ke Indonesia
Komet Langka Terlihat Sedang Menghancurkan Diri
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 24 Januari 2025
Dapatkan Link Live Streaming Liga Europa Manchester United vs Rangers di Vidio, Kick-off Sebentar Lagi
Legenda Urban: 3 Kota Gaib Ini Ada di Indonesia, Dihuni Jin dan Miliki Peradaban Maju
Pemprov Kaltim Dapat Peringkat Ke-2 Monev Keterbukaan Informasi Publik 2024
Umbul Ponggok, Sumber Mata Air Pengubah Nasib Desa
BRI Bandar Lampung Salurkan Bantuan Pangan untuk Korban Banjir, Total 2 Ribu Nasi Kotak
Putra-Putra Mbah Moen Senang saat Ayahnya Wafat, Kenapa? Gus Baha Ungkap Hal Ini