Liputan6.com, Jayapura - Nasib sepakbola Indonesia yang suram pasca sanksi FIFA membuat striker Persipura Jayapura, Boaz Solossa mulai mempertimbangkan masa depan di luar negeri.
Tapi di tengah sanksi FIFA, mungkinkah rencana itu bisa terwujud?
Advertisement
Kegiatan sepakbola di dalam negeri sementara vakum. Tidak ada kompetisi di dalam negeri, praktis seluruh pemain tidak terkecuali Boaz menganggur. Boaz sadar, tidak mungkin terus berdiam diri dengan kondisi ini. Sementara sepakbola telah menjadi profesinya.
"Saya siap menerima tawaran bermain di klub luar negeri, jika sanksi FIFA masih berlaku di Indonesia," kata striker Timnas Indonesia itu sebagaimana dilansir dari kantor berita Antara.
Dia menyebut tim dari negara tetangga siap merekrutnya dan telah menghubungi langsung. Klub asal Malaysia, Pahang FA disebut-sebut menjadi klub yang tertarik mendapatkan top scorer ISL 2013 itu. Hanya, dia menolak menyebut klub mana yang telah mengontaknya.
Boaz cuma menyampaikan ada dua klub luar negeri yang mengajaknya bergabung. "Salah satunya pernah menghubungi beberapa waktu lalu. Tapi saya beralasan masih berkonsentrasi dengan Persipura," sambungnya.
Namun niat Boaz bermain luar negeri tampaknya bakal terganjal dengan sanksi FIFA untuk Indonesia. Dalam statuta FIFA, pemain dari negara yang sedang menjalani sanksi tidak bisa bermain di klub di bawah federasi negara yang masih tercatat sebagai anggota FIFA.
Ketentuan itu tertuang dalam statuta FIFA pasal 14 poin 3 berbunyi:
"Suspended Member shall lose its membership rights. Other Members may not entertain sporting contact with a suspended member. The Disciplinary Committee may impose further sanctions."