Liputan6.com, Chicago - Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) membuat harga emas sedikit berubah pada awal pekan ini. Pada awal perdagangan, harga emas sempat menguat didukung dari data belanja konsumen AS dan pernyataan pejabat bank sentral AS soal suku bunga.
Di pasar spot, harga emas sempat naik ke level tertinggi US$ 1.204,31 per ounce. Lalu harga emas turun 0,04 persen menjadi US$ 1.189,30 per ounce. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus pun merosot US$ 1,1 pada US$ 1.188,70 per ounce.
Advertisement
Dolar AS sumringah ini mempengaruhi harga emas. Dolar AS menguat terhadap mata uang utama didukung dari sentimen data aktivitas manufaktur dan belanja konstruksi yang bervariasi. Belanja konstruksi naik 2,2 persen pada April 2015. Kekhawatiran terhadap hutang Yunani juga membuat euro melemah.
“Aksi beli sempat membuat harga emas kembali ke atas US$ 1.200, dan dolar kembali menguat,” kata James Steel, Analis HSBC Securities, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (2/6/2015).
Di awal perdagangan, harga emas sempat menguat seiring pelaku pasar merespons pernyataan pimpinan The Fed Boston Eric Rosengren. Ia mengatakan, The Fed ingin segera menaikkan suku bunga tetapi perlambatan ekonomi di China dan Eropa menjadi risikonya.
Pada pekan ini ada sejumlah rilis data yang akan diumumkan sehingga dapat menjadi petunjuk bagi pelaku pasar kapan kenaikan suku bunga diberlakukan. Data laporan tenaga kerja akan menjadi perhatian pelaku pasar pada pekan ini.
Tak hanya itu, investor juga memantau situasi Yunani bila melewatkan batas waktu mingguan untuk mencapai kesepakatan soal penyelesaian utang. Tanpa kesepakatan maka Yunani berisiko bangkrut. Hal ini berdampak ke harga emas.
“Yunani dan bursa saham global masih menjadi sentimen yang pengaruhi laju harga emas,” lata INTL FCStone dalam catatannya kepada nasabah.
Untuk diketahui, setiap krisis utang Yunani memburuk memicu permintaan untuk emas koin dan batangan. Logam ini biasanya sebagai lindung nilai terhadap risiko politik dan keuangan.
Penurunan harga emas ini juga diikuti harga logam lainnya. Harga perak turun 0,1 persen menjadi US$ 16,68 per ounce. Harga platinum melemah 0,3 persen menjadi US$ 1.104,28 per ounce. Sedangkan paladium susut 0,2 persen menjadi US$ 772,78 per ounce. (Ahm/)