Pengeroyok Prajurit TNI AU di Solo Anggota Kopassus

Kopassus akan bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan jajarannya dengan memberikan santunan dan menanggung biaya pengobatan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Jun 2015, 20:22 WIB
Prajurit Kopassus. (Liputan6.com/istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kopassus menyatakan anggotanya lah yang mengeroyok 4 prajurit TNI AU di Kafe Bimo, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Salah satu di antara prajurit itu meninggal dunia akibat pengeroyokan tersebut.

Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo mewakili korpsnya berbelasungkawa atas peristiwa itu.

"Kami segenap keluarga besar Kopassus ikut berbelasungkawa sebesar-besarnya, terutama keluarga korban. Termasuk yang dirawat," tulis Doni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/6/2015).

Menurut Doni, Kopassus akan bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan jajarannya. Termasuk menanggung biaya pengobatan korban luka sampai sembuh.

"Kami juga akan memberi santunan kepada keluarga yang ditinggalkan," kata dia.

4 Prajurit TNI AU dikeroyok sekelompok orang pada Minggu, 31 Mei 2015 di Kafe Bimo, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka di antaranya Serma Zulkifli dan Pelda Teguh Prasetyo.

Saat itu, mereka baru saja berpisah dari rombongan prajurit lain setelah menghadiri acara reuni. 13 Prajurit TNI AU lainnya memutuskan kembali ke rumah. Sementara 4 lainnya ingin menghabiskan malam di Kafe Bimo.

Zulkifli sempat mendapat perawatan medis, setelah dikeroyok hingga meninggal dunia. Jenazahnya diterbangkan dengan Hercules A-1327 dari Lanud Adisutjipto Yogyakarta ke Jakarta. Sedangkan Teguh masih kritis di rumah sakit. (Bob/Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya