Kopassus Serahkan Pengeroyok Prajurit TNI AU di Solo ke Denpom

5 Pelaku dugaan pengeroyokan prajurit TNI AU sudah diserahkan ke Denpom, lainnya masih diperiksa.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Jun 2015, 21:04 WIB
Seorang anggota membawa bendera Kopassus saat melakukan aksi terjun payung 18 lapis dalam perayaan HUT ke-63 satuan elite baret merah tersebut di Cijantung, Jakarta, Rabu (29/4/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - 1 Prajurit TNI AU meninggal dunia akibat dugaan pengeroyokan sejumlah anggota Kopassus. 1 Prajurit lagi kritis di rumah sakit dan 2 lainnya luka-luka. Kopassus mengakui prajuritnya lah yang melakukan pengeroyokan tersebut. 5 Prajurit di antaranya bahkan sudah diserahkan ke Denpom.

"Kami masih melakukan pendalaman jumlah anggota yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Namun, 5 di antaranya sudah diserahkan ke Denpom untuk diperiksa," tulis Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo, dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com, Selasa (2/6/2015).

Doni berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Oleh karena itu, Kopassus akan mengevaluasi kesatuannya. Pihaknya akan menanggung biaya pengobatan korban luka sampai sembuh. "Kami juga akan memberi santunan kepada keluarga yang ditinggalkan," kata dia.

4 Prajurit TNI AU dikeroyok sekelompok orang pada Minggu, 31 Mei 2015 di Kafe Bimo, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka di antaranya Serma Zulkifli dan Pelda Teguh Prasetyo.

Saat itu, mereka baru saja berpisah dari rombongan prajurit lain setelah menghadiri acara reuni. 13 Prajurit TNI AU lainnya memutuskan kembali ke rumah. Sementara 4 lainnya ingin menghabiskan malam di Kafe Bimo.

Zulkifli sempat mendapat perawatan medis, setelah dikeroyok hingga meninggal dunia. Jenazahnya diterbangkan dengan Hercules A-1327 dari Lanud Adisutjipto Yogyakarta ke Jakarta. Sedangkan Teguh masih kritis di rumah sakit. (Bob/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya