Liputan6.com, Jakarta Pertemuan band indie-rock Prancis, Gran Kino dengan Sarasvati di festival Printemps Francais 2013 boleh dibilang merupakan salah satu momen besar di sepanjang sejarah festival kesenian Prancis itu.
Pasalnya, berkat pertemuan itu, Sarasvati dan Gran Kino memutuskan membuat kolaborasi besar di tahun ini, tepatnya di perayaan ke-11 dari festival Printemps Francais. Keduanya bahkan mengeksplorasi naskah kuno Sunda berusia 600 tahun yang berjudul Bujangga Manik.
Advertisement
"Grup musik asal Prancis, Gran Kino, dan Sarasvati dari Indonesia melanjutkan kolaborasi mereka yang sudah dimulai sejak 2013 untuk sebuah kreasi musikal terbaru. Pertunjukan ini merupakan salah satu highlight dari PF 2015," tegas Didier Vuillecot, salah satu direksi PF 2015.
Rencananya, usai memuaskan tiga kota yakni Bandung (29 Mei) Jakarta (30 Mei), dan Yogyakarta pada 1 Juni kemarin, Sarasvati dan Gran Kino bakal melanjutkan pertunjukannya di 2 kota terakhir yakni Surabaya pada 3 Juni, dan Bali pada 4 Juni 2015 mendatang.
Acara tersebut melanjutkan rangkaian pagelaran seni sebelumnya yang dimulai sejak 15 Mei kemarin melalui penampilan dua band kenamaan Prancis yaitu Fancy dan Manceau.
Printemps Francais 2015 sendiri diselenggarakan oleh Institute Francais d’Indonesie (IFI) dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation
Baca juga:
Kenalkan Manceau, Band Prancis yang Unjuk Gigi di Indonesia
Printemps Francais 2015 Festival Kolaborasi seni Musisi Indonesia dan Prancis
Lalu? Akan seseru apa penampilan Sarasvati dan Gran Kino? Yang pasti, melalui puisi lirik soal pencarian kebahagiaan tersebut, Gran Kino dan Sarasvati mengajak kita berkelana dalam sebuah perjalanan imajinatif nan puitis melalui harmonisasi sastra dan musik.