Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum mampu mencatatkan kinerja yang cukup positif dengan membukukan laba bersih US$ 128,7 juta untuk tahun buku 2014. Perolehan laba tersebut meningkat 201 persen jika dibanding 2013. Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress), Marwan Batubara, pencapaian perusahaan BUMN tersebut patut diacungi jempol.
Marwan melanjutkan, kinerja yang telah dibukukan oleh Inalum tersebut jika dibandingkan dengan kinerja perusahaan BUMN lainnya, sangat jauh. PAda tahun buku 2014 kemarin tak ada perusahaan BUMN yang mampu meningaktkan labanya hingga dua kali lipat.
"Dengan adanya perubahan yang sangat signifikan seperti sekarang, yang sampai menghasilkan laba bersih hingga dua kali lipat, kita perlu mengapresiasi manajemen baru Inalum yang dijalankan oleh orang-orang Indonesia sendiri dan kita juga menyambut baik apa yang sudah dicapai," kata Marwan dalam keterangannya, Rabu (3/5/2015).
Marwan menilai untuk mencapai kinerja yang maksimal tidak ada salahnya jika Menteri BUMN lebih melakukan asessment lebih mendalam terhadap manajemen Inalum. "Namun di saat bersamaan, kita juga perlu melihat ke belakang, apa sesungguhnya yang terjadi sebelumnya, kenapa baru kali ini mencapai laba sebesar itu," tegas dia.
Seperti diketahui, Pada tahun 2014, produksi Aluminium batangan mencapai 199.692 ton, naik 4,1 persen dibandingkan produksi 190.363 ton pada periode yang sama di tahun 2013.
Harga Aluminium batangan yang cenderung menguat selama tahun 2014 juga mendorong perusahaan plat merah ini memperoleh laba bersih sebesar US$ 128,7 juta atau meningkat secara signifikan 201 persen dari US$ 64 juta (setelah restatement) pada tahun fiskal 2013.
Dari sisi penjualan aluminium batangan, pasar domestik menyerap sebesar 142.925 ton (71,5 persen), meningkat sekitar 171 persen lebih dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013 yang hanya sebesar 83.362 ton.
Sedangkan ekspor aluminium batangan mencapai 57.000 ton (28,5 persen) atau turun sebesar 47 persen dibandingkan ekspor tahun lalu, yang saat itu masih berstatus sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA) yaitu sebesar 107.001 ton.
Peningkatan penjualan pada pasar domestik menunjukkan keseriusan Inalum untuk turut mengembangkan industri hilir Aluminium di Indonesia. (Yas/Gdn)
Laba Melonjak, Pemerintah Harus Apresiasi Kinerja Inalum
Dari sisi penjualan aluminium batangan, pasar domestik menyerap sebesar 142.925 ton (71,5 persen) produksi Inalum.
diperbarui 03 Jun 2015, 16:55 WIBInalum (Istimewa)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri Wajah Pemakai Sabu: Mengenali Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba
Tak Bisa Dianggap Sepele, Timnas Indonesia Harus Waspada saat Menghadapi Filipina di Solo pada Piala AFF 2024 Karena Ini
Dishub Jakarta Siapkan Ribuan Bus Angkutan Libur Natal dan Tahun Baru di 4 Terminal Utama
Exco PSSI Sebut Shin Tae-yong Tak Panggil Pelapis Rafael Struick di Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024,Tetap Optimis Lolos Semifinal
VIDEO: Didampingi Mayor Teddy, Prabowo Bertolak ke Mesir
Di Depan Donald Trump, Bos Softbank Umumkan Investasi Rp 1,6 Kuadriliun
Potret Penampilan 6 Pasangan Artis di Resepsi Zumi Zola dan Putri Zulhas, Tampil Selaras
Once Mekel Jadi Sorotan di Festival Kebangsaan 2024: Pesona Musik Merajut Jiwa
Mengenal Ciri-ciri Virus dan Dampaknya bagi Kehidupan
Nyeri Panggul Berulang? Waspadai Pelvic Congestion Syndrome, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Cara Beli Tiket Nonton Timnas Indonesia vs Filipina Piala AFF 2024, Cukup Lewat Online
Selalu Dapat Imbang, Bisakah Kim Sang-sik Patahkan Kutukan Laga Ketiga Timnas Vietnam di Piala AFF?