Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menjadwalkan memanggil mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai saksi dalam kasus dugaan pencucian uang dan korupsi atas penjualan kondensat milik negara yang melibatkan SKK Migas dan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Budi Waseso mengatakan keterangan dari Managing Director Bank Dunia itu sangat penting guna melihat secara utuh kasus yang merugikan negara sebesar Rp 2 triliun itu.
"Sangat penting. Karena kita mau melihat kasus itu secara utuh ya. Mungkin nanti kita perlukan keterangan beliau dari alat bukti yang kita dapat, dokumen-dokumen yang sekarang ada di kita. Akan kita jadikan bahan pertanyaan kepada beliau," ucap Budi di Kantor Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jakarta Selatan, Rabu (3/6/2015).
Budi menegaskan pemanggilan kedua terhadap Sri Mulyani akan dilayangkan secepatnya. Mengingat pada Rabu, penyidik sudah menjadwalkan pemanggilan, namun yang bersangkutan tidak dapat hadir.
Selain itu, jenderal polisi bintang 3 yang akrab disapa Buwas ini mengaku siap mengirimkan penyidiknya ke Amerika Serikat, jika Sri Mulyani tidak dapat memenuhi panggilan selanjutnya di Bareskrim Polri, Jakarta.
"Secepatnya kami maunya. Sudah melalui kedutaan sana. Tergantung jawaban beliau (Sri Mulyani) kapan hadir. Tapi seandainya beliau tidak bisa hadir di sini karena kapasitasnya saksi, kita akan periksa beliau di Amerika. Penyidik yang akan datang ke sana untuk menyidik," tegas Buwas.
Kirim Surat Panggilan
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Victor Simanjuntak mengatakan pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan terhadap Sri. Surat tersebut sudah dititpkan ke tim bagian hukum Kementerian Keuangan. Kemudian surat tersebut akan dikirimkan ke Amerika Serikat.
"Sudah jadi melalui legal di Kementerian Keuangan. Nanti katanya mereka (Menkeu) berjanji akan mengirim (surat panggilan) ke Bu Sri Mulyani ke New York," kata Victor di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 3 Juni 2015.
Victor menambahkan, pihaknya juga sudah menjadwalkan ulang untuk kembali memanggil Sri sebagai saksi. Rencananya pemanggilan tersebut akan dilakukan pada 10 Juni 2015 mendatang. "Surat baru mau dilayangkan ke Kemenlu, kemarin tidak sampai harusnya tanggal 3 Juni, melalui Kemenlu nanti surat akan dikirim."
Terkait pemanggilan Sri Mulyani dalam kasus ini, menurut Victor, keterangan mantan Menkeu itu diperlukan mengingat dalam penjualan kondensat antara SKK Migas dahulu BP Migas ada surat dari Menteri Keuangan saat itu.
"Kami akan menanyakan mengenai surat itu, klarifikasi apa maksudnya," pungkas Victor Simanjuntak. (Ans)
Polri: Keterangan Sri Mulyani Kasus SKK Migas Sangat Penting
Mantan Menteri Keuangan itu akan dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan pencucian uang dan korupsi penjualan kondensat milik negara.
diperbarui 04 Jun 2015, 07:36 WIBMantan Menteri Keuangan itu akan dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan pencucian uang dan korupsi penjualan kondensat milik negara.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Energi & TambangShell Dikabarkan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Kenapa?
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pantai Klayar Pacitan, Rekomendasi Wisata Pantai dengan Pesona Pasir Putih Memikat
5 KO Terbaik di ONE Friday Fights 88, Ada Terjangan Lutut sampai Tendangan Tinggi Mematikan
Sempat Unggul Dua Gol, Barcelona Ditahan Imbang Celta Vigo
3 Resep Praktis Mi Kangkung Belacan, Alternatif Mi Goreng Supaya Tak Bosan
24 November 1971: Pembajak Pesawat D.B. Cooper Curi Rp3 Miliar dan Terjun dari Ketinggian 3.000 Meter
Hasil Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus: Skor 0-0, Duel Rossoneri dan I Bianconeri Berakhir Tanpa Pemenang
5 Seruan Bumi kepada Umat Manusia, Pengingat sebelum Kematian di Akhir Zaman
Black Friday! Dapatkan Diskon hingga 70 Persen
Hasil Liga Inggris Manchester City vs Tottenham Hotspur: Dibantai 0-4, Rekor Kekalahan The Citizens Makin Panjang
Perbuatan AKP Dadang Tembak Rekannya Turunkan Marwah Kepolisian
Danau Sentani, Jejak Wisata Papua yang Tersembunyi
Jelang Masa Tenang, Ini Momen Pamungkas Kampanye Akbar Pasangan RIDO di Pilkada Jakarta 2024