Liputan6.com, Jakarta Pisang Epe merupakan kuliner khas Bugis-Makassar berbahan dasar pisang kepok. Nama ‘Epe’ sendiri diambil dari cara pengolahannya yang dijepit hingga gepeng. Setelah gepeng, pisang lalu dipanggang di atas bara api, dan diberi siraman rasa sesuai selera.
Penjual Pisang Epe banyak dijumpai di sekitaran Pantai Losari. Tiap menjelang sore, landmark Kota Makassar ini kerap dipenuhi para penjual Pisang Epe dengan berbagai varian rasanya. Untuk melestarikan keterkaitan antara Pantai Losari dan Pisang Epe, pemerintah Kota Makassar melakukan terobosan dengan membina 174 pedagang Pisang Epe Pantai Losari.
Advertisement
Syafruddin, Kepala Seksi Pemerintahan, Ketenteraman, dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kota Makassar kepada Tim Liputan6.com, Rabu (3/6/2015) mengungkapkan, “Tujuan kita melatih para pedagang kaki lima ini untuk memberikan pemahaman menjalankan usaha yang mengikuti aturan.”
Pelatihan yang digelar selama dua hari (2-3 Juni 2015) di Anjungan Mandar Pantai Losari Makassar ini diikuti oleh banyak pedagang Pisang Epe dari 4 kelurahan di Kecamatan Ujung Pandang, yaitu Kelurahan Lajangiru, Pisang Selatan, Maloku, dan Kelurahan Baru.
Dengan diadakannya proses pembinaan para pedagang ini, diharapkan kuliner khas Pisang Epe ini mampu mengangkat pamor Pantai Losari sebagai landmark dari Kota Makassar, terlebih mengangkat pamor Sulawesi Utara sebagai salah satu destinasi wisata bahari di Indonesia. (Eka/ibo)