Liputan6.com, Barcelona: Duel final Liga Champions Juventus vs Barcelona di Stadion Olimpia Berlin 7 Juni nanti bakal mempertemukan dua kiper beda pengalaman. Juventus bakal diperkuat kiper kaya pengalaman, Gianluigi Buffon.
Sepak terjang kiper Juventus berusia 37 tahun ini tak perlu diragukan lagi. Dia sudah berkiprah di Liga Italia sejak musim 1995/96 bersama Parma sebagai klub pertamanya. Di Juventus, Buffon terus menjadi kiper nomor satu hingga sekarang sejak 2001.
Sedangkan Ter Stegen baru ingin menguasai dunia sejak gabung dengan Barcelona. Mimpinya sudah tercapai dengan dua gelar juara di tangan. Kini, obsesi Stegen adalah mengangkat trofi ketiga bersama Barcelona di Liga Champions.
Paling penasaran tentu Buffon. Selama itu berkarier di sepak bola, Buffon tak pernah memenangkan trofi Liga Champions. Musim ini, Buffon juga tampil fantastis sepanjang musim ini. Itu terbukti dari dua gelar yang sudah digamit yaitu trofi seri A dan Copa Italia.
Buffon juga menjadi yang paling sedikit kebobolan yaitu 7 gol. Meski begitu, Buffon tetap memberikan pujian buat lawannya yang jauh lebih muda.
"Dia meraih banyak prestasi di Jerman dan namanya makin harum di Barcelona tahun ini. Dia punya karakter kuat dan secara teknis berbakat," tandasnya seperti dikutip marca.
Advertisement
Lanjut ke halaman berikutnya...
2
Ter Stegen yang musim ini menjadi spesialis turnamen di Barcelona tak kurang kagumnya dengan Bufon. Kiper asal Jerman ini sepakat jika Buffon sedang menjalani musim terbaiknya dengan Juve musim ini.
Meski demikian, Stegen bakal berbuat semampunya agar Buffon tidak sampai menyentuhkan tangan ke trofi Liga Champions. "Buffon kiper hebat dan tak ada yang bisa saya katakan tentang dia lagi," jelasnya seperti dikutip sportmole.
"Dia sedang menjalani musim yang terbaik dan saya tahu dia punya peluang untuk menang tapi saya juga inginkan trofi Liga Champions."
Sedangkan Buffon bakal berusaha untuk menghapus trauma 12 tahun lalu saat tampil di final Liga Champions. Kala itu, Juventus jumpa Milan di final Liga Champions dan Juventus kalah adu penalti lawan rivalnya itu. Sejak saat itu, Juventus terus berjuang untuk mendapatkan gelar ketiga Liga Champions setelah 1985 dan 1996.
Baca Juga:
5 Kandidat Kuat Pengganti Sepp Blatter
Mantan Petinggi FIFA Akui Disuap untuk Piala Dunia 1998 dan 2010
MU dan Madrid Sepakati Transfer De Gea
Advertisement