Desmond Gerindra Kritik Rencana Pembangunan Gedung Bareskrim

Terlebih, anggaran pembangunan gedung baru itu mencapai Rp 300 miliar.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Jun 2015, 14:57 WIB
Bareskrim Polri. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Polri berencana membangun gedung untuk Badan Reserse Kriminal Polri. Pembangunan itu untuk menggantikan gedung lama yang sudah relatif tua.

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menilai rencana pembangunan gedung baru tersebut menambah buruk citra kepolisian di mata masyarakat. Terlebih, anggaran pembangunan gedung baru itu mencapai Rp 300 miliar.

"Itu yang menjadi persoalan. Menurut saya yang merusak citra Polri itu ada dua. Reskrim yang aneh-aneh (akan bangun gedung baru) dan polisi lantas (Polantas) yang aneh-aneh. Ini yang membuat citra ke polisi buruk," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Terkait anggaran pembangunan, lanjut politisi Partai Gerindra ini, Komisi III akan mengawasi hal tersebut.

"Ya itu kan bicara anggaran. Sebagai tim anggaran Komisi III, tentu kita akan selektif. Ini kita lihat kebutuhan gimana," tandas Desmond.

Asisten Perencanaan Polri Irjen Pol Tito Karnavian mengungkapkan pembangunan gedung baru Bareskrim Polri membutuhkan biaya Rp 300 miliar. Jika tak ada hambatan, gedung baru Bareskrim mulai dibangun pada 2016.

"Semuanya mengikuti siklus anggaran kita. Yang saya dengar lebih kurang dialokasikannya Rp 300-an miliar untuk tahun depan," kata Tito saat ditemui di kantor Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 3 Mei 2015.

Tito menjelaskan Polri hanya berencana membangun gedung baru untuk Bareskrim dan gedung Pusat Laboratorium Forensik. Sementara untuk gedung lainnya di Kompleks Mabes Polri, Tito mengaku jajarannya belum merencanakan hal tersebut.

Untuk Gedung Puslabfor Polri, nantinya dipindah ke kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Tito beralasan, pemindahan Puslabfor Polri ke Sentul berdasarkan pertimbangan lingkungan.

"Hanya gedung Bareskrim. Laboratorium Forensiknya mau dipindah di Sentul sudah ada tanahnya di sana, karena ada limbah kimia jadi kalau dalam kota (bisa) mencemari dan harus ada di luar kota. Jadi nanti akan dirobohkan,” jelas Tito. (Bob/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya