Liputan6.com, Houston Baru-baru ini di Texas, terjadi banjir yang menimbulkan kerugian bagi penduduk. Salah satu dampak yang cukup mengherankan adalah yang terjadi di pemakaman. Sebuah peti mati terangkat ke permukaan akibat air yang menggenangi lokasi pemakaman melarutkan tanah pekuburan.
Peti mati yang berisi jasad almarhum Carolyn Joyce Fobbs-Lee itu hanyut hingga sejauh 150 kaki (45 meter), bahkan berakhir di jalan setapak pendakian gunung, menurut laporan dari huffingtonpost.com, Sabtu (6/6/2015).
Advertisement
Richard Lee, yang tinggal di Houston, suami dari almarhum si wanita di peti mati sungguh kesal dengan kejadian itu. Pasalnya, si istri dikebumikan dalam selongsong semen tertutup,sehingga ia pun menuntut pemakaman. Lee melaporkan pemakaman memberinya diskon biaya penguburan sampai peti mati itu bisa dikembalikan ke bawah tanah.
Lee (65 tahun) dan sistrinya menikah selama 37 tahun, sebelum istrinya meninggal akibat penyakit paru-paru pada tahun 2007, di usia 57 tahun. Menurut Annie McAdams, pengacara lee, klien-nya itu membayar lebih dari $11.000 (Rp 146 juta) untuk satu slot pemakaman, yang dengan jumlah segitu, seharusnya tahan banjir. McAdams pun menyewa bantuan ahli untuk membetulkan slot pemakaman dan menutup lubang yang bisa ditembus air.
Lee mengisi tuntutan setelah mendapat bantuan dari pemilik tanah pemakaman, Gereja Baptis Riceville Mt. Olive. Baik dari tanah pemakaman maupun gereja sudah merespon alegasi Lee, dan belum ada komentar lanjutan.
Walau begitu, saingan bisnis, Rumah Pemakaman George Lewis menawarkan untuk mengubur ulang istri Lee tanpa biaya, dimana McAdams melaporkan kliennya bersikeras istrinya harus dikubur ulang di Riceville Cemetery, karena disanalah Lee menikah dan menjadi umat selama 30 tahun. Lee pun ingin dikubur di sebelah istrinya.