Liputan6.com, Jakarta Sindrom pernapasan akut (MERS) telah menewaskan dua orang di Korea Selatan. Jumlah kasus di negeri gingseng ini juga meningkat dari 30 menjadi 35 orang. Kekhawatiran ini membuat lebih dari 700 sekolah dari TK hingga Perguruan Tinggi diliburkan.
Mengutip laman Guardian, Kamis (4/6/2015) lebih dari 1.300 orang juga diperkirakan tengah dikarantina. Di Seoul, publik juga mulai mengenakan masker wajah.
Wall Street Journal melaporkan, Kementerian Kesehatan Korea Selatan sempat menyatakan kalau MERS ini memicu kekhawatiran lebih yang tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga pariwisata. Organisasi pariwisata Korea melaporkan, ada 7.000 wisatawan, terutama dari China dan Taiwan yang telah membatalkan perjalanan ke Korea Selatan.
MERS sejauh ini telah menginfeksi 1.161 orang di seluruh dunia, dengan 436 kematian. Lebih dari 20 negara telah terkena dampaknya walaupun sebagian besar kasus terjadi di Arab Saudi.
Salah satu Member WHO Emergency Committe on MERS CoV dari Kementerian Kesehatan Indonesia, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE mencatat, outbreak di Korea Selatan sekarang adalah nosocomial outbreak MERS CoV terbesar di luar Timur Tengah.
"Sekitar 20 orang prajurit Korea Selatan dikabarkan juga diawasi ketat dan sebagian dikarantina, karena ada yang kontak dengan pasien MERS CoV di negara itu. Sementara lebih dari 1.660 orang di karantina (dalam berbagai tingkatannya) di Korea Selatan, 160 diantaranya diisolasi di tempat khusus," pungkas Tjandra.
Advertisement