Mahasiswa UI Akseyna Diduga Diseret Lalu Ditenggelamkan ke Danau

"Tepi danaunya dangkal. Hanya setinggi telinga saya."

oleh Audrey Santoso diperbarui 04 Jun 2015, 17:33 WIB
Ayah mahasiswa tewas di danau UI, Akseyna Ahad Dori, saat mendatangi Polresta Depok (Liputan6.com/Atem Allatif)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti membeberkan analisis baru mengenai dugaan pembunuhan mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori. Akseyna ditemukan tewas di danau UI pada Kamis 26 Maret 2015.

Krishna mengatakan, pelaku membawa tubuh Akseyna yang pingsan dengan cara menyeretnya ke tepi danau. Setelah itu, pemuda yang akrab disapa Ace ini ditenggelamkan dengan cara memasukkan batu ke dalam tas yang diikatkan ke tubuhnya sebagai pemberat.

"Ada sepatu korban saat ia ditemukan. Bagian ujung belakang sepatunya robek dua-duanya, kiri dan kanan. Kemungkinan analisa kami korban diseret masuk ke dalam danau," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/6/2015).

Selain itu, ditemukannya sejumlah luka lebam di bagian wajah Ace mengindikasikan dia dianiaya hingga tidak sadarkan diri, sebelum akhirnya diseret dan ditenggelamkan.

"Ada luka yaitu bibir lebam, telinga dan kepala juga lebam yang mengindikasikan terjadi penganiayaan sebelum pembunuhan terjadi," sambung Krishna.

Hujan di Depok

Krishna menambahkan, malam saat Akseyna ditenggelamkan, situasi danau UI tidak ramai oleh pemancing seperti hari-hari biasa. Ini karena Kota Depok diguyur hujan deras sepanjang malam. Kondisi sepi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk menghabisi nyawa pemuda asal Yogyakarta itu.

"Saat itu malam hari, kondisinya hujan di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," tutur dia.

Krishna menjelaskan, kedalaman Danau Kenangan UI hanya 1,65 meter dari permukaan sehingga tidak logis jika Ace sengaja menenggelamkan diri di tempat dangkal. Seandainya benar ia berniat bunuh diri, ia masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri jika berubah pikiran.

"Tepi danaunya dangkal. Hanya setinggi telinga saya." ujar Krishna.

Dia mengatakan, karena kasus ini adalah pembunuhan dan belum terpecahkan, maka polisi meningkatkan proses penyelidikan ke penyidikan dan membentuk Satgas Gabungan yang khusus menangani kasus Akseyna.

"Polda Metro Jaya membentuk Satgas gabungan antara Polres Depok dan Polda Metro, dan sudah berkoordinasi dengan semua pihak termasuk UI," tandas Krishna.
    
Akseyna Ahad Dori, mahasiswa UI ditemukan tewas di danau Universitas Indonesia (UI) pada Kamis 26 Maret 2015. Ditemukan 5 batu konblok di dalam tas yang dipakainya. Di dalam kamar indekos nyajuga ditemukan secarik kertas perpisahan yang diduga bukan tulisan mahasiswa jurusan Biologi ini. (Mvi/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya