Ini Sosok yang Bikin Xavi Ogah Tinggalkan Barca

Sejak usia 18 tahun, Xavi sudah dapat tawaran untuk pindah.

oleh Defri Saefullah diperbarui 05 Jun 2015, 07:00 WIB
Gelandang Barcelona Xavi Hernandez mengusap air matanya saat acara perpisahannya di Auditori 1899, Stadion Nou Camp, Spanyol, (3/6/2015). Xavi memulai karir profesionalnya pada 18 Agustus 1998. (REUTERS/Gustau Nacarino)

Liputan6.com, Barcelona: Ada satu sosok penting yang membuat Xavi Hernandez ogah tinggalkan Barcelona. Sosok penting tersebut ternyata bukan orang jauh tapi ibunya sendiri, Maria Merce Creus.

"Dulu saya pernah dapat tawaran untuk hengkang, tapi ibu selalu menegaskan jika tempat saya di Barcelona dan saya lebih baik tetap di rumah. Sering kali dia bekerja keras untuk meyakinkan saya agar terus bertahan," ucapnya seperti dikutip Sky Sports.

"Saat saya berusia 18 tahun...bahkan tahun lalu juga, kami saling lempar pendapat di rumah gara-gara ingin menghentikan langkah saya tinggalkan Barca. Ibu saya selalu keras kepala kalau bicara agar saya bertahan."

Istri Xavi, Nuria Cunillera bersama dengan orang tuanya Maria Merce Creus dan Joaquin Hernandez tersenyum saat menghadiri acara perpisahan Xavi di Auditori 1899 di stadion Nou Camp, Spanyol, (3/6/2015). (REUTERS/Gustau Nacarino)

Kengototan Maria untuk menjaga anaknya dari godaan klub lain cukup beralasan. Maria ternyata sangat fanatik dengan Barcelona. Dia juga sangat mengidolakan anaknya sendiri.

"Mungkin fans terbesar saya di keluarga itu ya ibu saya sendiri. Mungkin! Kami semua fans Barcelona. Tapi buat ibu saya, Barcelona adalah segalanya," beber Xavi.
Xavi Hernandez memeluk rekan setimnya Andres Iniesta saat acara perpisahan Xavi di Auditori 1899 stadion Nou Camp, Spanyol, (3/6/2015). Xavi 673 pertandingan telah dimainkan Xavi dan mencetak 82 gol. (REUTERS/Gustau Nacarino)

Lanjut ke halaman berikutnya....


2

Sifat keras kepala ibunya itu memang berbuah manis. Terbukti,Xavi masih menikmati dua gelar bersama Barcelona. Bahkan, masanya di Barcelona bisa ditutup dengan satu gelar prestisius Liga Champions.

"Dukungan ibu paling penting ketika kami tak mendapatkan gelar apapun di empat atau lima tahun. Saat saya bahkan kehilangan kepercayaan diri, saya tak percaya kemampuan di sepak bola dan saya ingin mencari suasana baru, itu sulit," tandasnya.

"Tapi sifat keras kepala ibu soal saya harus bertahan di Barcelona ternyata berbuah manis."

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/892925/original/094363000_1433409443-Infografis-xavi.jpg

Baca Juga:

5 Kandidat Kuat Pengganti Sepp Blatter

Mantan Petinggi FIFA Akui Disuap untuk Piala Dunia 1998 dan 2010

MU dan Madrid Sepakati Transfer De Gea

Arema Tak Tertarik Ikut Kompetisi Bikinan Tim Transisi

#LaNyallaPresidenFIFA Masuk Trending Topic Twitter

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya