Liputan6.com, Jakarta - Hanya dalam bilangan hari, Presiden Jokowi bakal memiliki menantu perempuan cantik, Putri Solo 2009 Selvi Ananda yang dipersunting oleh putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. Pernikahan putra sang presiden itu dilangsungkan di Solo, Jawa Tengah pada 11 Juni 2015.
Jelang hari H, persiapan demi persiapan terus dikejar. Termasuk soal sebar undangan yang ditargetkan sudah tersebar seluruhnya pada Jumat 5 Juni 2015.
Undangan pun tak sembarangan. Semuanya sudah terkonsep dan didesain dengan cantik. Tak cuma undangan, penghulu dan pengamanan juga telah dipersiapkan. Bahkan rencana ngunduh mantu tak ketinggalan.
Berikut sederet update terbaru persiapan pernikahan putra sulung Jokowi dengan sang Putri Solo yang dihimpun Liputan6.com, Kamis (6/4/2015):
Selanjutnya: Undangan Bertinta Emas...
Advertisement
Undangan Bertinta Emas
Undangan Bertinta Emas
Desain yang dipilih untuk kartu undangan Gibran dan Selvi nampak sederhana namun elegan. Sampulnya terbuat dari kertas beludru merah.
Di atasnya tertulis nama kedua mempelai yang digores dengan tinta emas. Sementara kertas di dalam undangan berukuran 18x26 cm itu berwarna kuning.
Pada lembar pertama undangan terselip kartu pengambilan suvenir. Selain itu, kartu tersebut juga berfungsi untuk mengatur waktu kedatangan tamu.
Kartu pengambilan suvenir dibuat berbeda, terdiri dari 5 warna yang menunjukan jam kedatangan para tamu. Masing-masing undangan bakal dibungkus plastik.
Selanjutnya: Pengamanan...
Advertisement
Pengamanan
Pengamanan
Pernikahan putra Jokowi ini dipastikan bakal dihadiri sejumlah tamu penting. Termasuk wakil presiden, mantan presiden, dan mantan wakil presiden.
Karena itu faktor keamanan menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Eko Sulistyo mengatakan, keamanan akan diberlakukan sesuai standar prosedur, termasuk yang melekat pada diri Jokowi. Namun akan dibuat lebih sederhana.
Karena pernikahan Gibran-Selvi akan dihadiri tokoh-tokoh penting, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pihaknya akan membantu pengelolaan protokol.
"Kami di Istana membantu aparat lokal, polisi, dan TNI untuk pengamanan dan keprotokoleran, karena yang hadir banyak pejabat negara, termasuk wapres, mantan wapres, dan mantan presiden. Kalau ada tamu seperti itu kewajiban pemerintah soal keamanan dan keprotokoleran, aparat daerah akan pusing, makanya kita bantu supaya lebih sederhana," ucap Pratikno.
Selanjutnya: Penghulu...
Penghulu
Penghulu
Jelang hari H, terungkap sudah sosok penghulu yang bakal menikahkan putra Jokowi. Adalah Mukhtaroji, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarsari yang bertugas sebagap penghulu pernikahan Gibran dan Selvi.
Diminta menikahkan keduanya, Mukhtaroji mengaku senang. Sebab, kata dia, tidak semua penghulu bisa mencatat pernikahan putra Presiden.
"Saya pribadi sangat senang karena bisa untuk cerita anak cucu saya, jika pernah menjadi penghulu putra Presiden," kata Mukhtaroji bangga.
Selanjutnya: Timbangan...
Advertisement
Timbangan
Timbangan
Jokowi memang kurus. Sejak duduk sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden, tubuh kurusnya tampak tak berubah
Entah apa ada hubungannya dengan persiapan pernikahan Gibran dan Selvi, namun jelang pernikahan sang putra, Jokowi meminta dibelikan alat timbangan kepada seorang stafnya.
"Ini Pak Jokowi kemarin tanya, ada timbangan enggak? Dia minta dicarikan. Makanya saya cari. Ini sudah dapat timbangannya, tadi saya beli," ujar staf pribadi Jokowi, Pradista Machdala saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Lalu, apakah timbangan tersebut terkait dengan program penggemukan badan Jokowi jelang hari pernikahan Gibran? Pria lulusan IPDN itu mengaku tidak tahu.
"Wah, kalau itu saya nggak tahu. Yang jelas Bapak kemarin butuh timbangan, ya saya cari," ucap pria yang karib disapa Dista itu.
Selanjutnya: Ngunduh Mantu...
Ngunduh Mantu
Ngunduh Mantu
Perayaan kebahagiaan atas pernikahan Gibran dan Selvi tak cuma berhenti di Solo, Jawa Tengah. Dari resepsi di kota itu, Jokowi akan memboyong menantunya ke Jakarta.
Di Ibukota, dia bakal menggelar acara ngunduh mantu. Karena dalam tradisi Jawa, acara resepsi pernikahan merupakan hajat dari pihak keluarga mempelai perempuan.
Sementara pihak mempelai pria menggelar acara ngunduh mantu. Seperti diungkapkan Mensesneg Pratikno.
"Nanti setelah acara di Solo, Presiden inginnya ada acara di Jakarta. Di Solo itu acara keluarga (pengantin) perempuan," ujar Pratikno. (Ndy)
Advertisement