Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengaku siap mengantisipasi penularan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) bila suatu hari nanti virus itu masuk ke Indonesia.
Indonesia sudah pernah melakukan tindakan antisipasi sejak kasus MERS merebak pertama kali di Arab Saudi pada 2012, maka tak perlu lagi ada persiapan khusus tindakan serupa saat MERS menerpa Korea Selatan.
Advertisement
"Prosedur masih sama, tak ada yang berubah. Jadi, kita siap bila MERS masuk Indonesia," kata Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof dr Akmal Taher di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Jakarta pada Kamis (4/6/2015).
Semua prosedur masih sama. Jika petugas kesehatan menemukan pasien dengan gejala seperti panas tinggi akan terlebih dahulu dimintai untuk melakukan pengecekan. "Apabila terbukti mengidap penyakit infeksi, langkah selanjutnya pasien akan diisolasi dan dikarantina," kata dia menerangkan.
Saat pengobatan, pasien dapat keluar bila petugas kesehatan menyatakan pasien tersebut benar-benar sembuh.