Ical Minta Jokowi Bentuk Pusat Krisis, Kenapa?

Pusat krisis tersebut dapat dipimpin oleh orang yang dipercaya presiden maupun wakil presiden‎.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Jun 2015, 22:00 WIB
Jokowi dan Aburizal Bakrie (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie atau Ical meminta pemerintah membentuk pusat krisis. Hal itu dilakukan agar Indonesia dapat menghadapi krisis yang sedang dihadapi.

"Kita bicara keprihatinan bangsa, mengenai masalah ekonomi sosial, politik dan keamanan," kata Ical usai rapat pleno Fraksi Golkar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ini berujar, pusat krisis tersebut dapat dipimpin oleh orang yang dipercaya presiden maupun wakil presiden‎. Tugasnya, yakni mengkoordinasikan kebijakan yang dilakukan menteri.

"Apakah dipimpin presiden atau wakil presiden atau menteri koordinator atau kepala Staf kepresidenan, ini mensinkronkan kebijakan pemerintah," ujar dia.

Selain itu, Ical juga meminta anggota Fraksi Golkar di DPR lebih bekerja keras memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah. Apalagi, saat ini umat Islam sebentar lagi menghadapi bulan suci ramadan. Hal itu dilakukan terkait dengan kenaikan harga pangan.

"Kita melihat banyak sekali pencurian dan perampokan yang harus diatasi," tandas Ical. (Ali)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya