Liputan6.com, Dublin - Satu persatu kasus suap, pemerasan, dan pencucian uang yang melibatkan FIFA mulai terkuak. Sebelumnya, mantan wakil presiden FIFA Jack Warner telah menyatakan siap buka-bukaan soal FIFA. Bahkan, pria yang didakwa terlibat dalam skandal FIFA oleh Kejaksaan Agung Amerika Serikat tersebut menyatakan FIFA mencampuri pemilu 2010 di Trinidad dan Tobago.
Kini, giliran CEO Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI) John Delaney yang mengaku menerima uang imbalan dari FIFA. Uang tersebut terkait dengan laga play-off kualifikasi Piala Dunia 2010 antara Republik Irlandia dan Prancis yang berakhir kontroversial.
Advertisement
Di laga itu, bek Prancis William Gallas mencetak gol penyeimbang saat babak perpanjangan waktu. Hasil imbang 1-1 membawa Prancis lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Gol Gallas pun diprotes Irlandia. Sebab, Thierry Henry melakukan handball sebelum memberikan umpan kepada Gallas. FAI mendesak FIFA membiarkan Irlandia tetap berangkat sebagai "tim peserta ke-33" ke Afrika Selatan. Usulan itu ditolak Presiden FIFA Sepp Blatter.
"Kami punya peluang mengajukan langkah hukum terhadap FIFA setelah insiden handball Henry pada play-off kualifikasi Piala Dunia," kata Delaney kepada RTE Radio 1, Kamis (3/6/2015).
"Kalau diingat, sikap Blatter menertawai kami. Hari saya datang kepadanya dan saya bilang perasaan saya tentang dirinya, ada sumpah serapah. Tapi kami sepakat."
"Itu hari Kamis dan Senin kesepakatan ditandatangani dan langsung dituntaskan. Kesepakatan yang sangat baik bagi FAI dan perjanjian yang sangat sah bagi FAI. Tapi saya terikat perjanjian untuk tidak menyebukan angka," tambah Delaney. "Pembayaran dilakukan supaya kami tidak memproses langkah hukum. Di dalamnya mereka menaruh syarat supaya saya tidak bisa menyebutkan angka."
Media massa banyak menduga imbalan tersebut bernilai 5 juta euro. Tetapi, informasi ini tidak dikonfirmasi maupun tidak dibantah oleh Delaney.
Baca juga:
De Gea ke Madrid, Seperti Ini Respon Sergio Ramos