Liputan6.com, Jakarta- Barcelona tampil superior di musim 2014-2015. Mereka berpeluang meraih treble. Blaugrana sudah menjuarai La Liga dan Copa del Rey. Kini pasukan tinggal mengejar final Liga Champions melawan Juventus di final 7 Juni 2015 dini hari WIB.
Ketajaman lini depan jadi kunci sukses Barcelona musim ini. Mereka memiliki trio Lionel Messi, Neymar dan Luis Suarez.
Selain punya tim yang hebat, sukses Barcelona di musim 2014-2015 rupanya juga tak lepas dari faktor keberuntungan yang selalu menuangi Gerard Pique cs.
Ya, sejak babak 16 besar Liga Champions, Barcelona selalu diuntungkan karena tim lawan tidak bisa turun dengan kekuatan penuh. Selalu saja ada pemain pilar lawan yang absen baik karena cedera atau skorsing.
Manchester City yang jadi ujian bagi Barca di 16 besar tidak bisa menurunkan gelandang Yaya Toure di leg kedua. Mantan penggawa Barcelona itu tidak bisa turun karena akumulasi kartu.
Di babak perempat final, Paris Saint Germain tidak bisa memainkan mesin golnya Zlatan Ibrahimovic pada leg pertama akibat kartu merah kontroversial di babak 16 besar melawan Chelsea. Marco Verratti juga absen karena skorsing. Sedangkan Thiago Motta dan Lucas Moura mengalami cedera.
PSG makin menderita karena di awal laga leg pertama di Parc des Princes bek tangguh Thiago Silva dihantam cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Silva digantikan David Luiz yang tidak terlalu fit. Akibatnya Luiz jadi bulan-bulanan bomber Barcelona Luis Suarez. Silva pada akhirnya juga harus absen pada leg kedua.
Yang paling parah adalah nasib Bayern Muenchen. Mereka kehilangan banyak pemain pilar akibat cedera kala bertemu Barcelona di semifinal. Arjen Robben, Franck Ribery, David Alaba, Holger Badstuber, Mehdi Benatia dan Javi Martinez absen ketika Barca menang 3-0 di Nou Camp pada leg pertama.
Saingan Barcelona di La Liga, Real Madrid juga dihantam badai cedera. Setelah membukukan 22 kemenangan beruntun di seluruh kompetisi, performa Madrid menurun akibat cederanya Luka Modric, Sergio Ramos dan James Rodriguez. Barcelona akhirnya berhasil menyalip Madrid dan menjadi juara La Liga.
Yang terbaru lawan, Juventus tidak bisa diperkuat bek Giorgio Chiellini di partai final. Bek tangguh Italia itu harus absen akibat cedera betis pada sesi latihan.
Advertisement