Liputan6.com, Jakarta - Meskipun terus tertekan sepanjang perdagangan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan Jumat (5/6/2015). Pelaku pasar memilih untuk menunggu data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan saham, IHSG menguat tipis 4,75 poin (0,09 persen) ke level 5.100,57. Indeks saham LQ45 menguat 0,22 persen ke level 881,22. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona hijau kecuali JII, DBX dan Pefindo25 yang ditutup melemah.
Ada sebanyak 115 saham menguat, sedangkan 141 saham berada di zona merah sehingga menahan penguatan indeks. 98 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi pada 5.100,57 dan level terendah di 5.075,17.
Transaksi perdagangan saham hari ini tak begitu besar. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 200.708 kali dengan volume perdagangan saham 4,04 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,03 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham berada di zona merah. Hanya tiga sektor yang mampu bertahan di zona hijau yaitu sektor infrastruktur yang menguat 0,48 persen, sektor keuangan yang naik 0,72 persen dan sektor perdagangan yang menguat 0,58 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham XCID naik 25 persen ke level Rp 100 per saham, saham MCOR mendaki 24,91 persen ke level Rp 331 per saham, dan saham KOIN mendaki 22,26 persen ke level Rp 390 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham ABDA turun 19,80 persen ke level Rp 5.975 per saham, saham IIKP tergelincir 19,44 persen ke level Rp 2.900 per saham, dan saham AMDF melemah 18,18 persen ke level Rp 4.500 per saham.
Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup tanpa signal negatif baru, tetapi memang masih berada di zona negatif. Tak adanya sinyal negatif baru tersebut memberikan kekuatan kepada IHSG untuk bisa bergerak menguat.
Selain itu, net sell investor asing juga sedikit berkurang pada perdagangan hari ini. Di pasar reguler, net sell asing di angka Rp 400 miliar lebih rendah jika dibanding dengan sehari sebelumnya yang tercatat Rp 500 miliar. "Pelaku pasar lebih memilih untuk menunggu data tenaga kerja Amerika Serikat," tuturnya.
Artinya, jika data tenaga kerja lebih baik jika dibanding dengan konsensus para analis dan ekonom maka indeks bisa menguat. Tetapi jika sebaliknya maka indeks akan bergerak di zona merah pada perdagangan minggu depan. (Gdn/Ndw)
Sambut Akhir Pekan, IHSG Mampu Menguat Tipis
Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.
diperbarui 05 Jun 2015, 16:17 WIBIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 5.150-5.200 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Ustadz Das'ad Latif Gagal Berkali-kali Daftar Kuliah Kedokteran
Tips Efektif Mengatasi Kolesterol Tinggi Tanpa Obat
Alasan Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan di Bareskrim: Ada Pengajian di Rumah
Cara Menurunkan Demam pada Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
350 Quote Bapak Bapak Bikin Ngakak dan Tepuk Jidat
Top 3 Berita Hari Ini: Mengapa Publik Tak Akan Melihat Kate Middleton Kenakan Tiara Kerajaan Tahun Ini?
Demi Cetak Banyak Atlet Olimpiade, NOC Indonesia Gelorakan Semangat Olympism ke Anak-Anak
Prabowo Umumkan Gaji Guru Naik Tahun Depan, Tengok Rinciannya
1 Paragraf Berapa Kata? Memahami Definisi, Jenis, dan Unsur Paragraf Lengkap
Nonton Who Needs True Love di Vidio: Drama Jepang Tentang Hidup dan Cinta di Era Modern
Farid Makruf: Bangsa Indonesia Dipersatukan oleh Ideologi Pancasila
Luis Suarez Resmi Perpanjang Kontrak di Inter Miami