Bangun Universitas Islam Moderat, Jokowi Undang Rektor dan MUI

Kedatangan para cendikiawan muslim itu untuk membahas gagasan pembangunan sebuah perguruan tinggi Islam yang moderat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 05 Jun 2015, 23:30 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan saat pertemuan dengan delegasi Organisasi Konferensi Islam (OKI) saat KAA ke-60 di Jakarta, Rabu (22/4/2015). Jokowi mengusulkan pembentukan gugus tugas negara-negara Islam. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah rektor dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Bogor, Jawa Barat. Kedatangan para cendikiawan muslim itu untuk membahas gagasan pembangunan sebuah perguruan tinggi Islam yang moderat.

"Perguruan tinggi Islam moderat yang betul-betul sebuah universitas yang besar, yang nanti akan menjadi kiblat perguruan tinggi Islam,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar kata pengatntar dalam rapat tersebut, Jumat (5/6/2015)

Jokowi mengatakan, bila para rektor dan MUI menyetujui gagasan pembangunan universitas Islam tersebut, termasuk lokasi dan konsepnya, Ia menjanjikan pemerintah akan segera mencairkan dana yang diperlukan.

Menurut Jokowi, Indonesia secara geopolitik maupun geoekonomi memiliki potensi yang besar. Apalagi Indonesia saat ini merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Hal tersebut, selalu ia sampaikan kepada sejumlah kepala negara dalam setiap pertemuan.

"Islam Indonesia adalah Islam yang moderat yang rukun dan selalu rukun berdampingan dengan agama lainnya, dan ini merupakan sebuah cermin Islam yang bukan hanya menimbulkan citra yang baik terhadap bangsa Indonesia yang plural tetapi juga rahmatan lil alamin," kata Jokowi.

Ia lalu memberi gambaran saat perhelaran Konferensi Asia Afrika yang dihadiri pemimpin dan perwakilan negara-negara anggota OKI. Menurut Jokowi, kalangan dunia Islam menyampaikan hormat dan penghargaan kepada Indonesia atas empati terhadap krisis di Timur Tengah. Indonesia juga menjadi contoh bagi negara-negara muslim lain dalam berdemokrasi.

"Karena kita dianggap sangat rukun, persatuan kita juga sangat bagus meskipun kita beragam agama dan beragam suku,” kata Jokowi.

Kepada para pemimpin dunia Islam, Jokowi mengaku terus menunjukkan bahwa Indonesia yang terdiri atas 17.000 pulau ini membuktikan sebagai negeri mayoritas Islam yang cinta damai. Selain itu, Islam Indonesia telah mematahkan pandangan bahwa terorisme dan anti demokrasi itu identik dengan Islam. (Luq/Ali) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya