Liputan6.com, Juventus dan Barcelona bakal menasbihkan diri menjadi 'Raja' Eropa sesungguhnya. Olympiastadium, Berlin, Minggu dinihari WIB menjadi Arena pembuktian dua klub tersebut.
Pertarungan nanti bukan cuma panggung buat trio maut Barcelona yang beken disebut MSN, Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar. Setidaknya, terdapat 6 nama dari kedua kubu yang diprediksi mampu merebut panggung dari tangan tiga bomber itu.
Advertisement
Siapa saja mereka, berikut ulasannya>>
Juventus
Juventus
Alvaro Morata
Bekas pemain Real Madrid itu kini menjelma jadi ancaman Barcelona di barisan depan. Memang, sejak hengkang dari Ibukota Spanyol, Morata menunjukkan sentuhan terbaiknya. Morata menjadi aktor penting sukses Madrid melaju ke final.
Statistik WhoScored mencatat, Morata punya rata-rata melakukan tembakan mencapai dua kali pertandingan. Morata pun bisa menjadi jaminan, Juventus bakal memberikan ketajaman ekstra di lini depan bersama Carlos Tevez.
Paul Pogba
Fenomenal. Satu kata itu tepat menggambarkan pencapaian Paul Pogba bersama Juventus. Pemain asal Prancis itu menjadi bagian penting skuat La Vecchia Signora mendapatkan tiga gelar Scudetto beruntun. Dan, Pogba menjadi pahlawan sukses Juventus melaju ke partai puncak Liga Champions musim ini.
Bergerak dari tengah, Pogba kemungkinan bakal berduel dengan Sergio Busquest dalam formasi 4-3-2-1. Selain itu, dia juga pemain fleksibel; mampu menjelajah lapangan dari sektor kiri.
Andrea Pirlo
Ya, pemain veteran tersebut bakal menjadi magnet dalam pertandingan nanti. Ini menjadi final Liga Champions ke-4 sepanjang karier Pirlo. Sebelumnya, Pirlo dua kali bermain di final Champions bersama Milan. Sekali kalah dan sekali menang.
Pirlo merebut juara musim 2003 (kontra Juventus) dan 2007 (kontra Liverpool), sedangkan di musim 2005 kontra Liverpool, Milan kalah lewat adu penalti
Advertisement
Barcelona
Barcelona
1. Xavi Hernandez
Kendati kalah pamor dengan trio MSN, Xavi Hernandez menjadi tokoh kunci di balik sukses Barcelona dalam satu dekade terakhir. Betapa tidak, Xavi merupakan saksi hidup Barcelona merebut treble-winner musim 2009.
Kini di penghujung karier bersama Barcelona, Xavi berpeluang menyapu bersih tiga gelar terakhir. Musim depan, pemain jebolan Akademi La Masia itu pindah ke klub asal Qatar, Al Sadd.
2. Sergio Busquest
Sama seperti Xavi Hernandez, peran Sergio Busquest agak "hilang". Padahal, pemain jangkung itu menjadi penyeimbang tim saat transisi dari bertahan dan menyerang.
Kemampuan Busquest dalam membaca serangan lawan plus kehandalan dalam bertahan, membuat Busquest bakal diandalkan Enrique. Nilai tambahnya tidak sampai di situ, kecerdasan dalam membuka ruang guna menciptakan peluang bagi Trio MSN, jelas sangat dibutuhkan sang entrenador.
3. Gerard Pique
Bek tengah Barcelona, Gerard Pique menjadi ruh permainan Barcelona di barisan belakang. Selain memiliki postur tubuh yang mumpuni, mantan pemain Manchester United itu cukup berpengalaman di final.
Dia menjadi bagian penting Pique ketika mengangkat gelar juara Liga Champions musim 2009 dan 2011. Selain piawai bertahan, suami penyanyi Shakira itu punya kemampuan build-up serangan dari belakang ke depan. Itu terbukti dari nilai tambah Pique yang punya akurasi operan bagus.
Statistik menunjukkan, Pique punya rata-rata tekel mencapai 2,1 dan interceptions 2,2 per-pertandingan.