Cuaca Panas Ancam Provinsi Sumsel Hingga Oktober

Menurut BMKG, peluang ekstremnya cuaca di Sumsel ini diakibatkan banyak faktor.

oleh Nefri Inge diperbarui 06 Jun 2015, 07:45 WIB
Penobatan Kota Pusaka akan dilakukan pada kongres Jaringan kota Pusaka di Bau-Bau Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara pada 25 Mei 2015.

Liputan6.com, Palembang - Memasuki musim kemarau ternyata berdampak besar terhadap perubahan cuaca di Sumatera Selatan (Sumsel). Teriknya matahari yang terasa begitu menyengat, juga memicu suhu di Sumsel yang kini mencapai 37 derajat Celcius.

Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel Indra Purna mengatakan, beberapa hari lalu cuaca di Sumsel memang berada di angka ekstrem, yaitu 35,6 derajat Celcius. Namun, potensi mencapai suhu panas tertinggi di bisa saja terjadi.

"Kalau sekarang cuaca di Sumsel sudah di angka standar, yaitu 34-35 derajat Celcius. Namun beberapa hari yang lalu suhu ekstrem itu di atas 35,6 derajat. Kemungkinan cuaca akan meningkat lebih tinggi bisa saja terjadi di angka 37 derajat Celcius," ujar Indra kepada Liputan6.com, Sabtu (6/6/2015).

"Karena cuaca ekstrem ini pernah terjadi pada 2012-2013 lalu di Sumsel. Terutama di musim kemarau ini," sambung dia.

Peluang ekstremnya cuaca di Sumsel ini, kata Indra, diakibatkan banyak faktor. Mulai dari pertumbuhan awan rendah yang semakin sedikit dan tidak merata, di mana awan rendah yang menyebabkan hujan. Saat ini, pertumbuhan awan tinggi yang banyak dan potensi terik matahari sampai ke bumi pun semakin besar.

Terik matahari yang semakin menyengat di Sumsel, Indra menambahkan, diperkirakan akan terus berlangsung hingga Oktober mendatang. Bahkan, pada Ramadan atau pertengahan Juni ini cuaca ekstrem akan semakin terasa.

"Pemicu lainnya adalah Eldino yang lemah, sehingga pertumbuhan awan berkurang dan membuat paparan sinar matahari terasa langsung tanpa penghalang," pungkas Indra. (Rmn/Tho)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya