Liputan6.com, Jakarta - Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus mengakui keunggulan ganda putra Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan, dalam semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015. Ganda putra andalan Indonesia itu kalah rubber game 20-22, 21-18, dan 15-21 dalam pertandingan yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (6/6/2015) malam WIB.
Sebenarnya, Hendra/Ahsan bisa memenangi game pertama setelah unggul 20-19. Tapi, Fu/Zhang mampu merebut tiga angka beruntun untuk berbalik menang 22-20. Pada game kedua, juara dunia 2013 ini mampu mengatasi perlawanan Fu/Zhang. Namun, pada game penentuan kesalahan kerap dibuat Hendra/Ahsan sehingga Fu/Hang meraih tiket ke final.
Advertisement
"Kami banyak melakukan bola-bola mati, makanya sering salah sendiri," kata Hendra usai pertandingan. "Ya, mungkin dari kami banyak mati sendiri makanya jarak poinnya semakin jauh. Kami juga terlalu terburu-buru.”
"Selain itu bola-bola yang mereka beri itu kualitas tekanannya bagus. Jadi, itu yang membuat kami jadi salah sendiri. Kami sudah antisipasti, tapi tetap tidak bisa," tambah Ahsan.
Hendra tak menampik kemenangan pasangan Tiongkok ini tak lepas dari peran Zhang Nan. Ia menilai perfoma Zhang Nan sangat bagus dibandingkan dengan Cai Yun --pasangan Fu terdahulu. "Zhang Nan lebih muda dari Cai Yun. Cai Yun sudah menurun walau sebenarnya dia masih bagus juga. Di pertandingan ini yang mengatur itu Zhang Nan," pungkas Hendra.