Liputan6.com, Jakarta - Cerita mengenai Indonesia sebagai negara kaya akan sumber gas mungkin akan menjadi sejarah. Pasalnya, produksi gas nasional terus mengalami penurunan. Padahal, kebutuhan akan gas di Indonesia terus meningkat.
Direktur Energi Baru dan Terbarukan PT Pertamina (Persero), Yenni Andayani mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor gas terbesar di dunia. Namun itu cerita masa lalu. Di masa depan, Indonesia akan menjadi importir gas.
"Hal ini bisa terjadi selain karena faktor kondisi supply and demand, juga karena arah kebijakan dalam negeri yang mendorong dominasi pemanfaatan gas untuk kebutuhan domestik," kata Yenni, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu (7/6/2015).
Yenni mengungkapkan, dari sisi demand, kebutuhan akan gas dalam negeri terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya proyek kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) yang mengutamakan gas dan batu bara sebagai bahan bakar.
"Selain itu juga meningkatnya permintaan sektor industri seiring laju pertumbuhan ekonomi serta sektor rumah tangga dan transportasi yang juga membutuhkan gas," tambah Yenni.
Masyarakat global kini mulai menyadari perlunya energi yang lebih ramah lingkungan, seperti gas. Sebagian negara telah mengalihkan penggunaan batu bara dan nuklir ke gas sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.
“Penggunaan batu bara mulai dikurangi, meski saat ini harga batu bara lebih murah. Ke depan, batu bara mungkin lebih mahal karena ada carbon tax dari emisi karbon,” jelasnnya.
Di sisi lain yaitu pasokan. Indonesia belum memiliki temuan lapangan gas baru yang memiliki cadangan sangat besar seperti di Bontang Kalimantan Timur, Arun Aceh, atau Tangguh Papua. “Harapan kami ada pada lapangan di Blok Cepu dan Jambaran Tiung Biru. Namun itu pun sepertinya belum cukup," ungkap Yenni.
Dengan situasi tersebut, kebijakan impor harus ditempuh dan itu bisa saja terjadi karena yang terpenting adalah bagaimana kebutuhan gas dalam negeri ini bisa terpenuhi dengan baik. “Kami semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun jika tidak mencukupi tentunya kami harus mencari sumber lainnya,” pungkasnya. (Pew/Gdn)
Indonesia Akan Jadi Importir Gas
Masyarakat global kini mulai menyadari perlunya energi yang lebih ramah lingkungan, seperti gas.
diperbarui 07 Jun 2015, 11:05 WIBPertagas, SKG Tegalgede.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Menghisab Diri sebelum Dihisab di Hari Kiamat, Agar Selamat Kata Gus Baha
OKG Research Ramal Arus Masuk Bitcoin Sentuh USD 2,28 Triliun di 2025
PDIP Tegaskan Jateng Masih Kandang Banteng: Total 19 Kabupaten/Kota Menang
Ketum Kadin Anindya Bakrie Bicara UMP 2025: Produktivitas Pekerja Harus Naik
Bank Indonesia Pematangsiantar Gelar Capacity Building Media
Hadirkan Suasana Elegan, Osteria GIA Resmi Dibuka di Tribeca Park
DOID Kuasai Salah Satu Tambang Batu Bara Metalurgi Terbesar di Australia
TikTok Batasi Filter Kecantikan untuk Remaja, Apa Alasannya?
Manchester City Tantang Duo London Demi Bek Muda Bournemouth
Jelang Big Match Liverpool Vs Manchester City, Siapa Punya Skuad Lebih Mahal?
VIDEO: Sering Dianggap Sepele, Kenali Tanda-Tanda Micro Cheating yang Bisa Merusak Hubungan
BPBD Jakarta Sebut Ada Satu RT di Penjaringan Jakut Terendam Banjir Rob