Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak melemah pada perdagangan saham dalam sepekan (8-12 Juni 2015). Pelemahan tersebut terjadi karena belum ada sentimen positif yang mampu mendorong pergerakan indeks saham.
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, tekanan aksi jual membuat IHSG cenderung melemah. "Kami lihat seharusnya masih berpeluang mengalami penurunan, tekanan jual masih ada," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Selain itu, sentimen negatif dari regional masih akan menekan IHSG. Dia menuturkan, jika Yunani tidak segera menyelesaikan masalah utangnya maka akan menjadi sentimen yang bisa menekan bursa Eropa yang kemudian imbasnya ke bursa domestik. "Sentimen bursa regional adalah utang Yunani, ketika mendekati waktunya tapi tidak menyelesaikan pembayaran," tambahnya.
Selain itu, laju inflasi yang tinggi pada Mei 2015 juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar. Dengan tingginya laju inflasi, pemodal khawatir Bank Indonesia (BI) akan mengambil langkah untuk menaikan suku bunga acuan demi meredam laju inflasi.
Namun, dengan semakin dekatnya bulan Ramadan menjadi keistimewaan sendiri pada saham-saham pada sektor konsumsi. Sektor konsumsi diperkirakan akan menguat seiring dengan tingkat konsumsi masyarakat saat Ramadan. " Sektor yang menarik adalah sektor konsumsi, tapi di sektor lain terjadi penurunan, daya beli turun seperti konstruksi sepi," ujarnya.
Pada perdagangan saham pekan ini, Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 5. 020 dan resistance pada level 5.150.
Kebalikannya, Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan bahwa IHSG akan bergerak mendatar namun berpeluang menguat pada pekan ini. IHSG menguat setelah memanfaatkan pelemahan pada pekan lalu. Dia memperkirakan pada pekan ini IHSG akan bergerak pada level support 5.015-5.075. Sementara resistance pada level 5.220-5.250.
Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada berharap pada pekan ini IHSG berbalik arah. Apalagi, pada kemarin terlihat adanya aksi beli meskipun tipis. Dia memperkirakan IHSG berada pada rentan support 5.050-5.085 dan resistance pada level 5.175-5.225.
"Di akhir pekan kemarin dengan mulai adanya aksi beli meski tipis diharapkan dapat menjadi momentum pembalikan arah. Dengan asumsi aksi beli masih berlanjut dan ditopang oleh sentimen dari makro dan data-data ekonomi yang diharapkan dapat positif tentunya dapat mendukung penguatan IHSG," tandasnya.
Reza Nugraha merekomendasikan beli ketika melemah (buy on weakness/BOW) pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). (Amd/Gdn)
Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Melemah Pekan Ini
Laju inflasi yang tinggi pada Mei 2015 menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar.
diperbarui 08 Jun 2015, 06:40 WIBIlustrasi IHSG (Liputan6.com/Sangaji)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Menghilangkan Ngantuk Berat: 15 Metode Efektif untuk Tetap Segar dan Produktif
Kapan LRT Jabodebek Sampai Bogor? Ini Bocorannya
Melihat Pelatihan Tenaga Pengeboran di Indonesia Drilling Training Center
Dede Yusuf Kenang Almarhumah Ibunya, Sebut Sosok Wanita yang Tangguh
50+ Kata-Kata Tebak Kata Seru untuk Mengisi Waktu Luang, Bikin Ngakak!
Cara Menurunkan Gula Darah Tinggi: 15 Metode Efektif untuk Mengontrol Kadar Glukosa
350 Quote Tentang Alam yang Menginspirasi dan Menyejukkan Hati
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Episode Kamis 28 November 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Pramono-Rano Klaim Menang Satu Putaran, KPU Jakarta: Tunggu Hasil Resmi
Unggul Versi Hitung Cepat, Kemenangan Andra-Dimyati Dianggap Babak Baru untuk Banten
Sederet Keuntungan UMKM Masuk Ekosistem Digital, Apa Saja?
Sekjen OECD: Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Dukung Indonesia Masuk OECD