Gemalto Targetkan Laba Naik Dua Kali Lipat pada 2017

Gemalto masih menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang keamanan digital.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Jun 2015, 21:37 WIB
Hasil investigasi Gemalto tidak menunjukkan bahwa penyadapan yang dilakukan NSA dan GCHQ tersebut benar terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu perusahaan keamanan digital internasional, Gemalto, menargetkan peningkatan keuntungan dalam rencana perkembangan perusahaan jangka panjang hingga 2017. Sepanjang 2014, Presiden South Asia and Japan Gemalto, Michael Au mengatakan, pendapatan perusahaan telah mencapai 2,5 miliar Euro.

Perusahaan keamanan digital unggulan ini menargetkan laba 600 juta euro dari berbagai operasinya pada 2017, atau setara dua kali lipat laba kinerja tahunannya pada 2012, yang didorong pendapatan dari ekspansi compound annual growth rate (CAGR), nilai tukar yang konstan, pertumbuhan yang seimbang antara `Embedded software & Products` dan kegiatan `Platforms & Services` perusahaan.

Sementara itu, pendapatan dari `Platform & Services` ditargetkan tumbuh lebih dari 20 persen CAGR dengan nilai tukar yang konstan selama rentang waktu tersebut, hingga mencapai 1 miliar euro pada 2017. Angka tersebut berkontribusi secara signifikan pada peningkatan laba perusahaan secara global dan sekitar setengah dari total perkiraan pertumbuhan pendapatan yang dicapai selama jangka waktu rencana.

"Pada 2017, laba dan profit ditargetkan meningkat hingga dua kali lipat," ujar Michael Au dalam Gemalto Regional Media Day 2015 di Singapura, seperti ditulis Minggu (7/6/2015).

Saat ini, Gemalto masih menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang keamanan digital. Perusahaan tersebut merupakan penyedia keamanan perangkat lunak dan sistem operasi pada peralatan dan kartu, seperti kartu SIM, kartu ATM dan kartu kredit, paspor dan kartu identitas.

"Kami melayani berbagai macam perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia. Kami melayani 450 operator ponsel, lebih dari 3.000 lembaga jasa keuangan, 30 ribu perusahaan dan lebih dari 80 e-goverment program," jelas Michael.

Hingga saat ini, perusahaan tersebut telah mempekerjakan lebih dari 14 ribu pegawai dari 116 negara, 2.900 tenaga research and development (R&D), dan 114 hak paten atas inovasi yang kembangkan oleh perusahaan. (Dny/Gdn)

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya