Liputan6.com, Jakarta - Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda hanya bisa pasrah dengan kekalahan di final Djarum Indonesia Open 2015. Greysia/Nitya harus mengakui ganda Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing.
Greysia/Nitya menuai kekalahan telak dua set langsung 10-21, 11-21. Pada pertemuan kedua ini, mereka juga gagal membalas kekalahan di Australia Open Super Series 2015 lalu.
Advertisement
Meski begitu, Greysia menilai telah berusaha keras memberikan gelar bagi Indonesia. Mereka telah menembus batas.
"Kami tetap bersyukur apapun hasilnya, ini kemampuan kami. Setiap pertandingan kami selalu menjalani strategi kami dan kami sudah benar-benar all out. Dan kami tentu akan melakukan evaluasi usai turnamen ini," ujar Greysia usai laga.
Sementara itu, Nitya mengaku tidak bisa berbuat banyak karena ganda Tiongkok itu terus menekan. Keunggulan di awal partai menguap begitu saja. Bahkan, Greysia /Nitya sempat kehilangan 10 poin.
"Di awal game kami memang sempat unggul tetapi akhirnya perolehan poin kami berhasil disalip. Mereka terus menekan, kami mencoba untuk mengubah pola tetapi kami terus tertekan. Dan kami kesulitan untuk mengembalikan bentuk permainan seperti di awal game,” tambah Nitya.
Sedangkan, pelatih ganda Indonesia, Eng Hian mengungkapkan bakal ada evaluasi pascakegagalan ini. Terutama menghadapi Kejuaraan Dunia Agustus mendatang. Eng Hian sendiri baru mengantongi satu nama pasangan yang bisa diandalkan.
"Saya harus betul-betul membuat program dan latihan fisik untuk menghadapi tiga negara kuat seperti Tiongkok, Korea dan Jepang. Saya harap di Kejuaraan Dunia bulan Agustus nanti, semoga saya bisa menghasilkan yang lebih baik lagi dibanding saat ini," ujarnya.