Lima Manfaat Psikologis Bangun Lebih Pagi

Pagi merupakan awal untuk kembali memulai hari.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jun 2015, 13:32 WIB
Pagi merupakan awal untuk kembali memulai hari.

Citizen6, Jakarta Pagi merupakan awal untuk kembali memulai hari. Adanya banyak inspirasi, udara yang masih bersih, serta sejuknya pemandangan yang bisa dinikmati sebelum siang yang penuh polusi. Meski dengan banyaknya keindahan tersebut, tidak dipungkiri bahwa banyak orang yang melewatkan pagi karena masih terlelap di tempat tidur. Bagi sebagian orang, bangun pagi memang menjadi masalah yang sangat runyam.

Padahal selain memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh, bangun di pagi hari juga memberikan dampak secara psikologis. Dalam jangka panjang, ini akan bedampak pada kuaitas hidup dalam memperoleh kebahagiaan. Berikut ini lima manfaat psikologis bangun lebih pagi.

1. Terhindar dari Depresi

Depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Profesor dari Columbia University College of Physicians and Surgeons, New York dalam penelitiannya menemukan bahwa ada kaitan yang erat antara aktivitas tidur terlalu larut dan susah bangun pagi dengan depresi. Salah satu alasan orang mengatakan mereka tidak suka pagi adalah bahwa mereka tidur terlalu larut.

Bangun pagi akan memberi waktu yang lebih untuk melakukan berbagai aktivitas, sementara saat telat bangun akan membuat semua kegiatan terburu-buru. Inilah yang membuat seseorang yang bangun telat akan mengalami mood yang buruk dan dalam jangka panjang akan mengalami depresi berat.

Apa manfaat lain, selengkapnya (kw)


Penulis:

Wiwik Setiawati

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya