Foto Telanjang Turis Picu Gempa Malaysia yang Tewaskan 16 Orang?

Di puncak Gunung Kinabalu, lindu merenggut nyawa manusia. Setidaknya 16 pendaki ditemukan tewas.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 08 Jun 2015, 11:27 WIB
Foto yang memperlihatkan perubahan "Telinga Keledai" yang menjadi ikon Gunung Kinabalu, sebelum dan setelah gempa pada Jumat 5 Juni 2015.

Liputan6.com, Sabah - Bumi Sabah, Malaysia berguncang Jumat pagi, 5 Juni 2015. Gempa 6 skala Richter mengguncang bangunan, membelah jalan aspal, dan memicu kepanikan. Sementara itu, di puncak Gunung Kinabalu, lindu merenggut nyawa manusia. Setidaknya 16 pendaki ditemukan tewas, 2 lainnya masih dinyatakan hilang.

Ada sejumlah pemicu gempa seperti aktivitas tektonik, tumbukan, runtuhan, vulkanik, juga yang disebabkan aktivitas manusia seperti dinamit atau ledakan nuklir. Dan kini, seorang pejabat Negeri Jiran menambahkan satu kriteria lagi: ulah sejumlah turis yang berfoto telanjang di Gunung Kinabalu.

Wakil Menteri Besar Negara Bagian Sabah, Tan Sri Joseph Pairin Kitingan meyakini bahwa gempa disebabkan foto tak senonoh yang diambil di gunung 'keramat' itu.

"Orang boleh percaya atau tidak, itu yang diyakini warga Sabah," kata dia kepada Malay Mail, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Senin (8/6/2015).

"Jelas ada kaitannya. Kita harus menjadikannya sebuah peringatan, itu yang terjadi jika kepercayaan dan adat istiadat lokal tidak dihormati," tambah Tan Sri Joseph Pairin Kitingan. "Itu (Kinabalu) adalah gunung keramat dan orang tak  boleh meremehkan itu."

Pairing Kitingan mengaku mendapatkan firasat bahwa bencana akan terjadi, saat ia melihat sekelompok burung di depan rumahnya.

Sementara, Menteri Pariwisata, Budaya, dan Lingkungan Sabah, Datuk Masidi Manjun menambahkan 5 turis telah diidentifikasi sebagai tersangka foto telanjang tersebut. Jika masih ada di Sabah, mereka tak akan diizinkan keluar sebelum mendapat sanksi.

"Setelah itu kami akan menendang mereka keluar dan melarang mereka masuk ke Sabah," kata dia.

Kinabalu merupakan puncak tertinggi di Malaysia dengan ketinggian 4.095 meter dari permukaan laut.

Pada 30 Mei 2015, foto 5 turis telanjang muncul di media sosial. Disusul 10 pendaki lain -- termasuk 4 perempuan -- melucuti pakaiannya di dekat puncak Kinabalu.  Mereka bahkan dituduh buang air lokasi yang dikeramatkan warga Sabah.

Direktur Taman Nasional Sabah, Datuk Jamili mengatakan, 4 perempuan dan 6 pria memisahkan diri dari rombongan dan pergi ke selatan puncak.

Turis tersebut mengabaikan peringatan dari penjaga, mengejeknya dengan sebutan 'bodoh', dan melontarkan sumpah serapah saat petugas meminta mereka menghentikan niat mereka melucuti pakaian dan berfoto.

Penyebab dari Perspektif Geologi

Sementara itu, Kepala Riset Bencana Alam di Universiti Malaysia Sabah, Prof Dr Felix Tongkul mengatakan, gempa terjadi karena pergeseran lempeng tektonik di Cincin Api Pasifik atau 'Pasific Ring of Fire'.

Sabah, yang terletak di selatan Lempeng Eurasia terpengaruh oleh tubrukan 3 lempeng: Eurasia, Filipina, dan Australia.

"Lempeng Filipina di sebelah timur Sabah bergerak ke arah barat sedangkan lempeng Australia di selatan bergerak ke utara, menyebabkan tiga lempeng bertubrukan. Insiden itu mengaktifkan jalur patahan, menyebabkan tremor," kata dia seperti dikutip dari The Sun Daily.

Namun, Tongkul yakin, nyaris tak masuk akal gempa yang lebih besar bisa terjadi di wilayah lain di Malaysia. "Tak seperti Filipina dan Indonesia, Malaysia berada 2.000 km dari daerah gempa aktif," kata Tongkul. (Ein/Mut)

 
 
 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya