Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memutuskan untuk memberhentikan Lenny Sugihat sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
Rini membeberkan alasan pemberhentian Lenny, karena melihat kinerjanya yang kurang memuaskan selama memimpin Bulog. Salah satunya, berkaitan dengan target penyerapan gabah petani yang belum bisa dipenuhi perusahaan plat merah tersebut.
Lenny tercatat baru 5 bulan menduduki jabatan orang nomor satu di BUMN Pangan ini, terhitung sejak 2 Januari 2015. Dia menggantikan Dirut Bulog sebelumnya Sutarto Alimoeso yang telah memasuki masa pensiun.
Advertisement
"Kenyataannya memang Bulog butuh perbaikan, sebab tidak mencapai target penyerapan," ujarnya di Jakarta, Senin (8/6/2015).
Lenny dinilai lebih cocok di sektor perbankan karena pengalaman selama 30 tahun di BRI. Sebelum masuk ke Bulog, Rini terakhir menjabat sebagai Direktur Pengendalian Risiko Kredit BRI. "Bu Lenny kan pengalamannya di bank, dia sangat expert di bank," tandas dia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya mengaku sudah mendengar kabar mengenai pencopotan Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat yang dilakukan Kementerian BUMN.
Amran menilai pemberhentian Lenny Sugihat bukan merupakan pemecatan dan hanya bentuk dari penyegaran yang biasa dilakukan di jajaran Kementerian BUMN.
"Saya sudah dengar kabarnya. Tapi coba tanya Menteri BUMN. Itu bukan pemecatan, tapi penyegaran. Kenapa sih sadis begitu bahasanya?" ujar Amran di Istana Kepresidenan.
Amran pun menganggap pergantian Direktur Utama Bulog berdasarkan evaluasi yang dilakukan Kementerian BUMN dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Oleh karena itu, ia yakin bukan hanya Dirut Bulog yang diganti namun ada beberapa pejabat lain yang juga diganti atau dirotasi ke depannya. (Dny/Nrm)