Ini Cara Kementerian Kelautan Kampanye Gemar Konsumsi Ikan

Melalui penyelenggaraan Festival Laksa Ikan Cibinong akan terwujud pelestarian kuliner lokal.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jun 2015, 18:17 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menargetkan tahun 2015 harga ikan tidak mahal lagi dan Industri perikanan Indonesia bisa mengekspor ikan ke luar negeri, Jakarta, Minggu (11/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka meningkatkan konsumsi ikan domestiik, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Bogor mengembangkan ekonomi kreatif berbasis hasil perikanan sekaligus mendukung peningkatan konsumsi ikan nasional.

Direktur Jenderal P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P Hutagalung mengatakan, hal ini tertuang dalam program Quick Win berupa pengembangan kuliner berbasis hasil perikanan.

"Dalam implementasinya, program tersebut dilaksanakan melalui lomba inovasi menu masakan berbahan hasil laut, bazar produk perikanan dan pengembangan sentra kuliner ikan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/6/2015).

Sebagai salah satu implementasi program tersebut, lanjut Saut, pada tahun ini KKP bekerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor menyelenggarakan Festival Laksa Ikan Cibinong yang diisi antara lain dengan kegiatan Pemecahan Rekor MURI bertema Sajian Laksa Ikan Cibinong Terbanyak yang diikuti oleh masyarakat.

Saut berharap, melalui penyelenggaraan Festival Laksa Ikan Cibinong akan terwujud pelestarian  kuliner lokal merupakan bagian dari kekayaan budaya bangsa yang memiliki nilai-nilai budaya dan tradisi dan inovasi kuliner lokal dengan menambahkan ikan dalam menu masakan.

Selain itu, juga diharapkann mampu menumbuhkan keinginan masyarakat untuk mengembangkan kuliner ikan serta mengedukasi masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan.

"Ini juga merupakan momentum sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan ekonomi kreatif kuliner berbasis hasil perikanan," tandasnya.

Sebelumnya, Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor juga mengampanyekan "Ayo Kita Makan Ikan" karena keprihatinan atas rendahnya konsumsi ikan masyarakat Indonesia.

"Padahal ikan sangat baik untuk kesehatan, mengandung protein hewani yang lebih tinggi dibandingkan daging ayam dan sapi," kata Ketua Himpunan Alumni IPB Bambang Hendroyono.

Ia menjelaskan kampanye itu akan berdampak pada banyak hal, yaitu mendorong peningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ikan konsumsi, membuat peta ikan konsumsi unggulan, meningkatkan investasi sektor agribisnis sektor perikanan.

Selain itu, menggali potensi sumber daya sektor agribisnis sektor perikanan, menciptakan iklim kondusif bagi usaha agribisnis sektor perikanan, menciptakan peluang ekspor produk hasil perikanan, meningkatkan devisa negara melalui peran sektor usaha agribisnis sektor perikanan, dan membuka peluang lapangan kerja yang baru sektor perikanan.

Saat ini, katanya, potensi perikanan laut Indonesia berdasarkan angka statistik nasional berkisar 10,9 ton per tahun dan jumlah produksi ikan air tawar baru mencapai 9,7 juta ton setiap tahun. Namun demikian, kata dia, hasil perikanan yang potensial tersebut, belum diimbangi dengan tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat Indonesia.

Jumlah penduduk Indonesia yang berada di peringkat keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat, memiliki tingkat konsumsi ikan yang rendah. Hal itu, berbeda jauh dengan orang Jepang sebagai bangsa yang mengonsumsi ikan terbanyak di dunia. Padahal, katanya, ikan baik untuk kesehatan, mengandung protein hewani yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam dan sapi. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya