Aksi Jual Masih Warnai IHSG

Pada perdagangan saham kali ini, William memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.002.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Jun 2015, 06:30 WIB
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih bergerak di zona negatif pada perdagangan saham Selasa (9/6/2015). Masuknya IHSG ke zona merah lantaran tertekan oleh aksi jual.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, tekanan kepada IHSG tidak terlalu besar.  "IHSG terus bergerak dalam tekanan, potensi menguji support 5.002 cukup terbuka namun tekanan yang terjadi terlihat mulai terbatas," kata dia, di Jakarta, Selasa (9/6/2015).

William mengungkapkan, sejatinya tekanan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan hal yang wajar. Mengingat, imbuh dia, pada penghujung semester I 2015 ini para investor akan melakukan penyesuaian pada portofolio investasi mereka.

"Tekanan dalam market menjelang berakhirnya semester I wajar terjadi dimana investor jangka menengah sedang mengatur kembali portofolio, ditambah pelemahan nilai tukar rupiah menjelang bulan Ramadan," tambahnya.

Pada perdagangan saham kali ini, William memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.002 dan resistance pada level 5.141.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak melemah. Lebih lanjut, indeks saham diperkirakan bergerak pada kisaran support 4.984 dan resistance 5.037. Ada sejumlah sentimen regional yang bakal mewarnai IHSG.

"Dari China akan merilis data inflasi bulan Mei 2015 yang diperkirakan ke level 0,1 persen. Sedangkan dari Jepang akan merilis data consumer confidence  yang diperkirakan naik 0,5 ke level 42.

Selain itu juga dari Eropa akan merilis data GDP Growth Rate yang diperkirakan ke level 0,4 persen dibandingkan sebelumnya di level 0,3 persen.

Rekomendasi Saham

William merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Erajaya Swasembada Tbk dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).

Selain itu, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT BW Plantation Tbk (BWPT) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menarik untuk dikoleksi.

Sementara Sinarmas merekomendasikan PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indosat Tbk (ISAT). (Amd/Gdn/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya