Liputan6.com, Jakarta - Gebernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan merotasi sejumlah pejabat Pemprov eselon II. Rencananya, perombakan para pejabat akan dilakukan pada saat Ramadan nanti.
"Kalau bisa sih sebelum puasa (pelantikan pejabat). Tapi kalau pelantikannya bulan puasa ya lebih baik lagi, jadi nggak ada yang bisa marah sama saya kan," gurau Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin 7 Juni 2015.
Ahok mengatakan sudah mengantongi sejumlah nama para pejabat eselon II, yang akan dirotasi dari jabatannya. Tetapi, ia enggan menyebutkan secara gamblang nama-nama tersebut.
"Mulai kebayang lah siapa (pejabat eselon II yang akan dirotasi), bisa lebih bisa juga kurang (jumlah pejabatnya), tergantung dosis minum obatnya nanti," ucap Ahok.
Rencana pergantian para pejabat Pemprov eselon II ternyata juga dibenarkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika. Sudah ada 50 dari 142 peserta yang lolos seleksi. Nantinya, hanya 30 peserta yang dilantik menjadi pejabat eselon II.
"Nanti kalau Pak Gubernur ingin merotasi pejabat, tinggal diambil dari stok ini (pejabat) saja," ungkap Agus.
Sementara dalam seleksi pergantian pejabat eselon II, panitia seleksi melakukan sejumlah tes kepada para calon. Salah satunya, para peserta diwajibkan membuat makalah sesuai bidang yang dikuasai.
Kemudian peserta calon pejabat DKI ini juga menjalani sejumlah tes, seperti pilihan ganda dan wawancara. Tes makalah dalam 1 jam merupakan tes yang baru dilakukan, agar peserta memiliki konsep sesuai bidang yang dikuasai.
"(Pejabat) yang punya latar belakang perhubungan berapa orang, bidang pertamanan berapa orang. Masing-masing perangkat daerah punya stok pilihan 2-5 orang. Tes makalah ini memberi tantangan, jadi tidak sekedar normatif. Konsep kreatif, inovatif, mau tidak mau dibutuhkan. Jadi kami harapkan membawa perubahan lebih signifikan," kata salah satu panitia seleksi, Nirwono Yoga.
Advertisement
Stafkan 4 Pejabat Pemprov DKI
5 Pejabat Pemprov DKI telah diturunkan jabatannya oleh Ahok. Mereka adalah anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), yakni Wiriyatmoko, Zaenal Musappa, Putu Indiana, dan I Made Karmayoga. 4 Pejabat yang sebelumnya setingkat Eselon II itu, kini menjadi staf biasa.
"Yang keluar (dari TGUPP dan jadi staf) itu ada Pak Moko, Pak Zaenal Musappa, Pak Putu Indiana, Pak I Made Karmayoga, sama Pak Hasan Basri. Tapi Pak Hasan jadi dewan komisaris utama di Bank DKI, kalau yang lainnya staf," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika di Balaikota DKI Jakarta, Senin 8 Juni 2015.
Sebagai penggantinya, Ahok sudah menunjuk sejumlah pejabat baru untuk mengisi posisi-posisi anggota TGUPP yang kosong. Di antaranya, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Deded Sukendar dan Wakil Bupati Kepulauan Seribu Ibnu Sabiin Hatta.
"Yang pejabat baru itu kayak Pak Achiyat yang dulunya pejabat eselon III, cuma saya lupa beliau di dinas apa. Kemudian ada Pak Deded, Pak Ibnu Mantan Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Pak Supeno yang dulu pernah jadi Kepala Biro Kesejahteraan Sosial (Kessos) DKI, sama Pak Syarifuddin yang dulu jadi pejabat eselon III di Biro KDH KLN (kepala daerah dan kerjasama luar negeri)," ucap Agus.
Menurut Agus, meski SK Gubernur terkait penunjukan pejabat TGUPP itu sudah dikeluarkan, namun pelantikannya baru akan dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan pejabat Eselon II. (Rmn/Rej)
Baca Juga