3 Investor Telekomunikasi Siap Tanamkan Duit di RI

Hingga saat ini, sudah ada tujuh pelaku usaha yang telah mendirikan industrinya di dalam negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Jun 2015, 16:28 WIB
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Peta jalan atau roadmap pemerintah terkait pengembangan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menargetkan kemandirian produksi perangkat keras dan konten.
 
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, sejak 2011 hingga akhir 2015 ini, pemerintah akan mendorong industri manufaktur dan komponen perangkat TIK yang mendukung pembangunan infrastruktur TIK.

Termasuk berkembangnya industri animasi, konten dan aplikasi untuk pasar dalam negeri dan berkembangnya produk-produk pendukung wireless communication.

"Hingga saat ini, sudah ada tujuh pelaku usaha yang telah mendirikan industrinya di dalam negeri dan tiga pelaku usaha juga sedang mempersiapkan pendirian industrinya," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (9/7/2015).

Dia mengungkapkan, Kementerian Perindustrian juga telah menetapkan program Quick Win yang juga mencanangkan terbangunnya lima pusat industri berbasis TIK di Jawa-Bali, Sumatra, dan Sulawesi.

"Pembangunan pusat-pusat tersebut disarankan dapat menggunakan green technology atau low carbon technology," lanjutnya.

Menurut Saleh, dipacunya industri strategis ini lantaran Indonesia berkelit dari tingkat impor yang masih jauh lebih tinggi dibanding ekspor. Oleh karena itu pihaknya akan mendorong  TIK, Perangkat Lunak dan Konten Multimedia.

"Salah satunya dengan mewajibkan importir untuk mendirikan industrinya di dalam negeri dengan jangka waktu paling lama tiga tahun," kata dia.

Pada periode 2016-2020, sasarannya ialah industri manufaktur dan komponen perangkat TIK dalam negeri mampu memenuhi pasar domestik dan menjadi basis produksi untuk pasar regional dan berkembangnya peran industri konten dan aplikasi di dalam negeri dan regional.

Selanjutnya pada 2021-2025, produk animasi, konten dan aplikasi dipacu agar berdaya saing tinggi di pasar global dan industri manufaktur dan komponen perangkat TIK nasional telah mampu bersaing di pasar ekspor. (Dny/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya