Dicalonkan Jadi Panglima TNI, KSAD Ucapkan Terima Kasih

KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo hanya mengucapkan terima kasih dan meminta doa kepada semua pihak agar seluruhnya berjalan lancar.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jun 2015, 03:11 WIB
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyalami kontingen Petembak TNI AD saat upacara penyambutan, Jakarta, Jumat (29/5/2015). Tim kontingen petembak TNI AD meraih 30 medali emas di Australia Army Skill at Arms Meeting 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan terima kasih karena dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjabat Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan pensiun pada Agustus mendatang.

"Terima kasih, mohon doa restunya," kata Gatot ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Ia pun tak berkomentar banyak soal penunjukan dirinya menjadi calon Panglima TNI. Ia hanya mengucapkan terima kasih dan meminta doa kepada semua pihak agar seluruhnya berjalan lancar.

Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960. Dia merupakan lulusan Akademi Militer 1982. Di TNI AD, karier Gatot terhitung cemerlang dengan menduduki sejumlah jabatan strategis di TNI AD. Sebelum menjadi KSAD dia adalah Pangkostrad.

Dengan segudang pengalamannya yang lengkap dari satuan tempur, satuan teritorial serta satuan pendidikan, diharapkan Gatot dapat semakin membawa TNI yang saat ini sedang dalam proses modernisasi alutsista besar-besaran menjadi TNI yang modern, tangguh dan disegani.

Presiden Jokowi sendiri sudah memberikan surat pengajuan calon Panglima TNI kepada DPR. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengemukakan, Jokowi mengusulkan ke DPR nama Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI.

Menurut Fahri, surat dari Presiden Jokowi akan segera ditindaklanjuti oleh DPR. "Kita bawa ke rapim, dari rapim ke Bamus (Badan Musyawarah DPR), lalu diputuskan bagaimana surat itu," kata dia.

Biasanya, kata Fahri, Komisi I DPR yang melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Dia pun menegaskan bahwa hal itu bisa saja dilakukan pekan ini.

Namun Fahri mengingatkan, Presiden bisa memberikan kepastian dan jangan sampai muncul persoalan seperti yang terjadi pada pemilihan Kapolri beberapa waktu lalu.

Sikap netral Jokowi tetap harus diperlihatkan," pungkas dia. (Ant/Ado/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya