Ini yang Bedakan Diet Biasa dengan Quantum Slimming

Ada satu metode terbaru dalam program menurunkan berat badan

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Jun 2015, 06:30 WIB
Diet Mediterania | via: yourclinicgroup.com

Liputan6.com, Jakarta Ada satu metode terbaru dalam program menurunkan berat badan, Quantum Slimming. Yang menarik, metode ini tidak hanya menganjurkan diet. Melainkan lebih dari itu, yakni mengendalikan dan mengelola pikiran.

Hipnoterapis klinis sekaligus penulis buku Quantum Slimming, Kristin Liu, CCH, dalam diet mungkin Anda sering mendengar istilah yoyo syndrome. Mereka yang mengalaminya biasanya telah melakukan diet keras, namun ketika goal-nya tercapai, berat tubuhnya kembali lagi.

"Obesitas telah menjajah Indonesia. Saya menjadi konsen dan ingin berbagi pengetahuan melalui teknologi pikiran agar kita bisa lebih sehat," katanya saat menyambangi kantor redaksi Liputan6.com, ditulis Rabu (10/6/2015).

Menurut Kristin, ada tiga pola penting yang ia anjurkan dalam bukunya.

1. Pola makan

Makan sesuai kebutuhan kita. "Makan di hari Senin-Jumat mungkin akan berbeda saat Sabtu dan Minggu. Karena hari biasa, aktivitas cukup menyita energi maka jumlah makanan juga beda," katanya.

2. Pola gerak

Ini juga yang membedakan Quantum Slimming dengan yang lain. Dalam pengelolaan pikiran, Anda tidak perlu memaksakan diri berolahraga. "Olahraga bukan untuk slimming tapi Anda harus menemukan cara menikmati olahraga."

Kristin sendiri mengakui dibanding olahraga lain, yang tidak menyita waktu kerja adalah yoga. Namun yang perlu diketahui adalah, apa pun olahraganya, Anda harus bahagia melakukannya.

3. Pola emosi

Tanpa pola emosi yang baik, apa yang Anda lakukan tidak akan sejalan. "Saya banyak melakukan study literatur. Semua pakar memiliki teori masing-masing. Tapi saya mengambil benang merahnya, ternyata intinya mengelola stres. Inilah yang jarang dikupas secara detail. Quantum Slimming menyelesaikan kegemukan dari akar masalah," tukasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya