Wabah MERS Membuat Presiden Korea Selatan Tunda Temui Obama

Total korban meninggal akibat Mers di Korea Selatan mencapai sembilan orang dan 108 orang terinfeksi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 10 Jun 2015, 14:23 WIB
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menunda kunjungan kerja ke Amerika Serikat karena merebaknya wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di negeri Gingseng itu. Park sebelumnya dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 16 Juni mendatang untuk membahas masalah keamanan dan ekonomi 2 negara.

Seperti Liputan6.com lansir dari BBC, Rabu (10/6/2015), kabar penundaan kunjungan kerja itu dikeluarkan setelah otoritas Korea Selatan mengonfirmasi dua orang yang meninggal dunia dan 13 orang yang terinfeksi Mers. Dengan demikian, total korban meninggal akibat Mers mencapai sembilan orang dan 108 orang terinfeksi.

"Alasan penundaan kunjungan kerja Presiden Park Gyeun-hye, supaya beliau bisa mengurus dan mengakhiri wabah Mers ini. Kunjungan ke Amerika Serikat akan dijadwalkan ulang dalam kondisi yang lebih baik," kata juru bicara kepresidenan.

Wabah ini pertama kali muncul di Timur Tengah dan bisa masuk ke Negeri Ginseng itu karena ada salah seorang warga yang terinfeksi, setelah melaksanakan dinas luar negeri di Arab Saudi.

Kantor Berita Yonhap melaporkan sebanyak 3.439 orang diketahui melakukan kontak dengan virus yang belum ditemukan penyembuhnya ini. Mereka pun dimasukkan dalam ruang isolasi, untuk mencegah penyebaran virus.

Tak hanya itu, sekolah dan universitas yang jumlahnya mencapai 2.500 yang berada di lokasi Seoul dan Provinsi Gyeonggi, telah ditutup untuk sementara.

Virus ini juga diketahui sudah memasuki Cina. Otoritas Negeri Bambu itu sudah mengonfirmasi salah seorang warganya terinfeksi Mers.

Kantor Berita Xinhua melaporkan kondisi pria yang terinfeksi tersebut berada dalam kondisi stabil. Sementara itu, 75 orang yang telah dikarantina sebelumnya dinyatakan negatif terinfeksi Mers. (Alv/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya