ULTIMATUM Ahmad Dhani terhadap Maia, istrinya dinilai miring Edy Abdul Manaf. Ayah Dhani ini menilai ancaman dibubarkan duo Ratu dan cerai terhadap Maia tidak bijaksana. "Kenapa tidak dari dulu," ujar Edy di Jakarta, belum lama berselang. Ia bahkan mengimbau agar Maia dan Vitalia Rosalina, manajer Ratu, agar tetap bersatu.
Edy menyebut ultimatum Dhani sekadar gertak sambal. Ia curiga ancaman cerai Dhani terkait adanya hubungan diam-diam Dhani dengan seorang wanita bernama Dewi. "Semua wartawan sudah tahu. Dewi katanya janda," tutur Edy. Kendati begitu ia mengakui jadwal padat Ratu mengikis waktu Maia bersama keluarga.
Pria berkacamata itu menambahkan, Maia memang tertekan menghadapi sikap Dhani. Bahkan ia mengaku Maia sudah lama ingin bercerai. "Maia sudah bolak-balik mau cerai," jelas Edy. Edy menambahkan mertua mereka bahkan tak setuju dengan pernikahan Maia-Dhani.
Edy Abdul Manaf: Ultimatum Dhani Tidak Bijaksana
ULTIMATUM Ahmad Dhani terhadap Maia, istrinya dinilai miring Edy Abdul Manaf. Ayah Dhani ini menilai ancaman dibubarkan duo Ratu dan cerai terhadap Maia tidak bijaksana. "Kenapa tidak dari dulu," ujar Edy di Jakarta, belum lama berselang. Ia bahkan mengimbau agar Maia dan Vitalia Rosalina,...
diperbarui 02 Des 2006, 15:46 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
DPP PDIP Ungkap Ada Upaya Ganggu Stabilitas Internal Partai Jelang Kongres
Sederet Capaian PTPN Group di Sektor Kelapa Sawit
Libur Nataru, Kapolri Imbau Masyarakat Tak Paksakan Berkendara Saat Lelah
Imbas PPN 12%, Sejumlah Hotel Bakal Gulung Tikar
Jelang Nataru 2025 Dirjen Ketenagalistrikan Tinjau PLTU Kaltim Teluk
Nico Williams Masuk Radar Manchester United, Solusi Pengganti Marcus Rashford?
Indosiar Kumpulkan Para Artis yang Menjadi Pejabat Publik di Perayaan HUT ke-30
Fungsi Obat Domperidone: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Kandungan Nutrisi, Manfaat, dan Olahan Labu Siam Lezat yang Wajib Dicoba
KAI Logistik Perkuat Dukungan Kemandirian UMKM, Begini Caranya
PLN Proyeksi Konsumsi Listrik Turun 16% Saat Libur Nataru
PPN 12 Persen Jadi Senjata Pemerintah Perkuat Fondasi Ekonomi, Benarkah?