Bercermin dari Kasus Angeline, Tetangga Harus Lebih Sensitif

Sebelum tubuh mungil Angeline ditemukan tak lagi bernyawa, para tetangga melaporkan kalau bocah cantik itu susah ke luar rumah.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Jun 2015, 14:00 WIB
Sebelum tubuh mungil Angeline ditemukan tak lagi bernyawa, para tetangga melaporkan kalau bocah cantik itu susah ke luar rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Bercermin dari kasus yang menimpa bocah cantik, Angeline (8) pengawasan dari tetangga sangat dibutuhkan. Maka, ketika menyerahkan anak ke orangtua angkat, ibu dan ayah kandung harus tahu siapa saja tetangga sekitar kediaman baru sang buah hati.

Mencermati kasus Angeline, sebelum ditemukan tak lagi bernyawa dekat kandang ayam di halaman belakang kediaman Margaretha Magawe pada Rabu (10/6/2015), para tetangga melaporkan kalau bocah cantik itu susah ke luar rumah.

Baca juga : 

"Calon orangtua angkat tidak semuanya oke. Mungkin, butuh pengawasan juga dari tetangga. Bila sering mendengar si anak dimarahi orangtuanya atau diomeli berlebihan, dan tubuh kerap lemas, ajak si anak ngobrol. Bila ada apa-apa segera lapor," kata Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, SPsi., MSi., Psi., saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis (11/6/2015).

Tetangga, lanjut Nina, harus memiliki rasa sensitif yang tinggi. Sehingga, saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan anak yang berada di kanan atau kiri kediamannya dapat segera bertindak. Jangan sampai terlambat, dan terlanjur si anak babak belur atau bahkan kehilangan nyawa.

Tiga minggu menghilang dari rumah sejak 16 Mei 2015, Angeline ditemukan terkubur di dekat kandang ayam halaman belakang rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Bali.

Tak lama setelah diautopsi, Kapolresta Denpasar Anak Kombes Pol Agung Made Sudana menyatakan, polisi menetapkan mantan satpam bernama Agus sebagai tersangka pembunuh Angeline.

Baca juga : Mantan Satpam Ditetapkan Jadi Tersangka Pembunuh Bocah Angeline

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya