Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Irjen Pol Ronny F. Sompie mengatakan jenazah Angeline (8) ditemukan terbungkus kain dalam keadaan sedang memeluk boneka dengan posisi telungkup.
Kondisi Angeline itu memiliki makna dari sisi psikologis. Benda kesayangan menjadi tempat untuk meluapkan ketakutan, kegelisahan, serta rasa tidak nyaman saat seorang anak terancam atau mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Advertisement
"Ketika dia trauma, tertekan, dan sering diperlakukan kasar, benda-benda kesayangan membuat dia lebih nyaman dan lebih berani," kata Psikolog Anak dari Klinik Kancil, Alzena Masykouri, Mpsi saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis (11/6/2015).
Khusus untuk anak yang masih memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan perasaannya dan tak tahu harus mengadu pada siapa ketika berhadapan dengan situasi tidak mengenakkan, benda-benda kesayangan dapat meredakan kecemasan itu.
"Anak menjadi lebih nyaman dan lebih tenang saat barang-barang tertentu selalu di dekatnya. Misalnya saja selimut, boneka, atau apa pun bentuk benda tersebut," kata Alzena.
Setelah hilang selama tiga minggu, jasad Angeline yang masih duduk di bangku kelas 2 SDN 12 Sanur ditemukan terkubur di samping kandang ayam di halaman belakang kediaman ibu angkatnya, Margaretha Magawe, Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali.
Petunjuk kematian Angeline diperoleh setelah Kepala Sekolah yang sehari sebelumnya menggelar ritual sembahyang melihat gundukan tanah yang mencurigakan dan ditutup kotoran ayam.