Liputan6.com, Jakarta Perfilman Indonesia kembali dilanda badai lesu penonton. Parameternya, hingga pertengahan tahun ini, tak satu pun film karya anak bangsa yang berhasil memperoleh angka di atas satu juta penonton. Apa sebabnya?
Sutradara Comic 8: Casino Kings, Anggy Umbara membeberkan beberapa faktor mengapa penonton malas menyaksikan film Indonesia. Salah satunya ialah kualitas film Tanah Air yang tidak bagus.
Advertisement
"Mereka (penonton) kecewa dengan film-film Indonesia. Mereka berpikir, lebih baik nonton film Hollywood, lebih puas, lebih menghibur. Akhirnya film Indonesia kehilangan kepercayaan di masyarakat dan penonton pun lesu," kata Anggy saat berbincang dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat.
Ucapan Anggy tidak berlebihan. Mengutip data filmindonesia.or.id, data penonton untuk film lokal tahun ini bikin miris. Di peringkat pertama ada Di Balik 98 yang hanya mampu menggiring 648 ribu penonton ke bioksop. Bahkan, di peringkat ke-10, film This Is Cinta harus puas dengan 150 ribu penonton.
"Sepuluh film yang masuk box office belum tentu ada yang menyentuh angka 1 juta penonton. Padahal, penduduk dewasa Indonesia kan jumlahnya puluhan juta," jelas Anggy.
Selain kualitas film yang kurang baik, Anggy juga menyebut lesunya penonton didalangi kurangnya bioskop. Tidak seperti era 80an dimana bioskop di tanah air mencapai 13ribu teather, saat ini Indonesia hanya punya sekitar 800 layar. Itupun harus berbagi dengan film impor.
"Flm barat lebih banyak pilihan, ada aksi, horor, komedi. Makanya, kita juga harus bikin banyak pilihan biar nggak terlindas film luar," tutup Anggy. (Jul/Ade)