Ayo Belanja Murah, Kemendag Gelar Pasar Murah di 176 Lokasi

Kemendag mengidentifikasi 176 titik pasar murah di Indonesia, untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Jun 2015, 08:01 WIB
Aktivitas perdagangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa, (9/6/2015). Mentan Andi Amran Sulaiman bekerjasama dengan Kemendag dan Bulog untuk menggelar pasar murah sebagai upaya antisipasi kenaikan harga jelang Ramadan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Guna mengakomodir kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau, seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar pasar murah selama Ramadan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Srie Agustina mengungkapkan, pihaknya mengidentifikasi 176 titik pasar murah di Indonesia, untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah mencukupi kebutuhannya di tengah lonjakan harga saat Ramadan.

"Untuk membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah semua pengusaha akan berpartisipasi aktif untuk berkontribusi dalam penyelenggaran pasar murah," jelas dia di Jakarta.

Menurut dia, keberadaan pasar murah akan benar-benar membantu masyarakat yang ingin mendapatkan harga terjangkau di bawah harga standar untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

"Pasar murah menjual kebutuhan pokok seperti gula pasir, beras dengan pengusaha ritel, biasanya yang dijual ritel bisa dijual dengan harga distributor," jelas dia.

Dia berharap, pada tahun ini pasar murah bisa berjalan lancar. Pada tahun lalu, sebanyak 122 pasar murah digelar selama Ramadan. "Tahun kemarin 122 realisasinya, ini kan baru perencanaan bisa saja sampai 200," tandas dia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel bersama dengan Menteri Perindustri Saleh Husin, beserta asosiasi yang terlibat dalam urusan pangan menggelar rapat koordinasi mengenai kesiapan stok pangan pada masa puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

Dari pertemuan tersebut, Rachmat menyampaikan jika pasokan dan stok barang kebutuhan pokok di seluruh provinsi cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran.

Para pelaku usaha pun telah menyetujui untuk menambah pasokan produk makanan dan minuman olahan untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

"Para pelaku usaha ritel telah menambah 30 persen hingga 50 persen produk olahan dan makanan minuman olahan dari kondisi normal serta memperbaiki sistem pengangkutan barang dengan melakukan pengiriman barang pada malam hari khususnya di Jakarta," kata dia(Amd/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya