Tunggu Panen, Kementan Belum Mau Impor Bawang Merah

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan akan mengimpor cabai dan bawang merah jika harga mengalami kenaikan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Jun 2015, 18:44 WIB
Aktivitas pembersih bawang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat, (13/3/2015). Harga bawang merah di sejumlah pasar menembus Rp 30 ribu per kg atau mengalami kenaikan Rp 2000-5000/kg. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) belum mengeluarkan rekomendasi untuk impor bawang merah hingga hari Kamis (11/6/2015). Belum keluarnya rekomendasi tersebut karena Kementerian Pertanian memastikan masih ada pasokan bawang merah dari dalam negeri.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono menjelaskan, Kementerian Pertanian mempunyai kewenangan untuk memberikan rekomendasi kepada Kementerian Perdagangan untuk melakukan impor bawang merah. Namun menjelang puasa dan Lebaran, Kementerian Pertanian belum mengeluarkan rekomendasi meskipun Kementerian Perdagangan meminta izin impor untuk mengendalikan harga.

"Sementara kalau bicara impor kami belum mengeluarkan rekomendasi," kata Spudnik di kantornya, Jakarta, Kamis (11/6/2015).

Belum keluarnya rekomendasi tersebut karena Kementerian Pertanian melihat masih ada potensi tambahan pasokan bawang merah dari dalam negeri. Menurut Spudnik, masih ada beberapa daerah yang akan panen bawang merah. Panen tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bawang merah jelang puasa dan Lebaran.

"Kemarin sempat permintaan informasi saya sampaikan Juni dan Juli itu masuk panen, mudah-mudahan tidak ada impor bawang merah," tambahnya.

Spudnik sendiri baru menjabat sebagai Direktur Jenderal belum lama ini. Saat ini, dirinya sedang melakukan pemetaan terhadap permasalahan yang ada pada komoditas bawang merah. "Saya pikir saya baru 10 hari, saya fokus kepada bawang dan cabai," ujarnya.

Disamping itu, persoalan impor memang menjadi fokus perhatiannya. Saat ini, Indonesia masih melakukan impor benih bawang. Dalam programnya tahun depan, dia berharap dapat memangkas impor benih. "Saya membaca peta, benih memang impor Direktur Jenderal sebelum saya mengeluarkan surat izin 1.730 ton, tapi realisasi 500 ton," tandas dia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan akan mengimpor sejumlah bahan pokok seperti cabai dan bawang merah. Langkah itu dilakukan mengingat kebutuhannya cukup besar jelang puasa dan Lebaran. "Dua (cabai dan bawang merah) yang masih. Tapi kami lihat, artinya pemerintah melakukan impor jika diperlukan," ujar Rachmat.

Ia mengatakan, bila memang stok tidak cukup padahal kebutuhan sangat besar maka impor menjadi alternatif terakhir. Ditambah harga kebutuhan pokok tersebut sudah tinggi. "Kalau lihat harga terakhir, harga yang ada sekarang sudah melebih harga referensi. Putusannya harus impor," kata Rachmat.

Impor itu juga kemungkinan dapat dilakukan segera mungkin untuk menjaga harga sebelum puasa dan Lebaran. "Bisa saja menjaga harga sebelum puasa dan Lebaran. Karena tidak sekaligus impor. Itu barang masuk seminggu. (Amd/Gdn)

 
 
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya