Sulitnya Menemukan Tanda Kekerasan Asusila pada Jasad Angeline

"Untuk mengungkap adanya tindakan kekerasan seksual pada tubuh Angeline sangat sulit, karena kondisi jenazah sudah membusuk."

oleh Liputan6 diperbarui 11 Jun 2015, 18:56 WIB
Angeline (Facebook)

Liputan6.com, Denpasar Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, mengaku kesulitan mengungkap adanya bekas kekerasan seksual di tubuh Angeline. Bocah 8 tahun ini ditemukan tewas di halaman belakang rumahnya setelah dilaporkan hilang.

"Untuk mengungkap adanya tindakan kekerasan seksual pada tubuh Angeline sangat sulit, karena kondisi jenazah sudah membusuk," kata Kepala SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, Kamis (11/6/2015).

Kondisi fisik jenazah yang sudah membusuk, jelas dr Ida Bagus, membuat tim kesulitan mengidentifikasi bekas-bekas kekerasan pada tubuh Angeline. Sampai saat ini tim forensik masih melanjutkan pemeriksaan sampel yang diambil dari jasad Angeline di laboratorium.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi menambahkan, pemeriksaan tanda kekerasan seksual pada tubuh Angeline sangat sulit dilakukan karena jenazahnya sudah berusia 7 hari lebih atau hampir 3 pekan.

"Tidak ada (tanda kekerasan seksual). Tidak bisa ditentukan. Karena kondisinya sudah membusuk agak sulit untuk diidentifikasi," ujar dr Dudut.

Tim dokter Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, menemukan sejumlah tanda kekerasan fisik di sejumlah bagian tubuh Angeline, yakni wajah, kepala bagian belakang, tangan, dan kaki akibat benda tumpul. Dokter juga menemukan luka bekas jeratan pada bagian leher bocah cantik ini.

Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Polisi Anak Agung Made Sudan mengatakan, Angeline selain mengalami kekerasan fisik juga mengalami kekerasan seksual berdasarkan pengakuan tersangka Agus (25), mantan satpam di kediaman ibu angkat Angeline, Margriet Megawe.

Polisi kemudian menetapkan Agus sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan sadis itu. Sedangkan Margriet dan kakak angkat Angeline dinyatakan tidak terlibat. (Ant/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya