Liputan6.com, Jakarta Pembunuhan Angeline, bocah delapan tahun yang tewas dibunuh pembantunya mendapat banyak kecaman. Salah satunya dari Tengku Firmansyah. Suami Cindy Fatikasari ini bahkan meminta supaya pelaku pembunuhan gadis delapan tahun itu dihukum mati.
"Menurut saya, (yang pantas) hukum mati," kata Tengku Firmansyah di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (11/6/2015).
Dengan kejadian itu, Tengku jadi makin khawatir dengan keamanan tiga anaknya. Beruntung sejak kecil, Tengku dan Cindy telah memberikan bekal khusus kepada buah hati mereka.
"Kalau ke mana-mana harus izin. Mereka (anak-anak) nggak pernah lepas sendiri, apalagi kalau kami nggak tahu mereka ke mana," terang Tengku Firmansyah.
"Iya, kalau dulu waktu kecil selain ada mbaknya (asisten rumah tangga) ada mama dan papa juga. Kebetulan sekatang baru pindah, mama dan papa nggak ada, tapi anak-anak sekarang sudah besar. Walaupun penjagaannya tetap dilakukan," timpal Cindy Fatikasari.
Advertisement
Cindy sadar betul dirinya tak bisa menjaga buah hatinya 24 jam nonstop. Makanya ia sudah memasrahkan kehendak terbaik kepada Tuhan.
"Kalau aku intinya ikhtiar saja. Allah sudah menitipkan anak. Bagaimana Allah menitipkan, kita cuma bisa melakukan ikhtiar maksimal, hasilnya ada di Allah," tutur Cindy Fatika Sari.
Seperti diketahui, Angeline sempat dikabarkan menghilang sejak 16 Mei 2015. Kemudian, Angeline ditemukan tewas dalam kondisi memprihatinkan di samping kandang ayam belakang rumah ibu angkatnya di Sanur, Bali.
Ketika ditemukan polisi, tubuh Angeline sudah menjadi mayat dalam kondisi sedang memeluk boneka kesayangannya. Di tubuhnya terdapat luka bakar, lebam dan bekas jeratan tali pada bagian leher bocah 8 tahun tersebut. Setelah diusut, polisi menetapkan mantan pembantu rumah tangga di rumah Angeline, Agus (25) sebagai tersangka pembunuhan. (Ras/fei)