Waspada, Danau Lido Bogor Tercemar Timbal

Larva-larva yang ditemukan di sekitar Danau Lido, mengalami defornitasi atau cacat pada bagian mulut, tungkai kaki dan antenanya.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 12 Jun 2015, 08:45 WIB
Danau Lido di Bogor yang tercemar timbal. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Danau Lido yang terletak di Kecamatan Cigombong Kabupaten , ternyata sudah terdeteksi tercemar limbah logam berat atau timbal. Pencemaran tersebut diduga telah berlangsung puluhan tahun, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan mofologi pada sejumlah biota air yang ada di Danau Lido dan sekitarnya.

Hal tersebut dipaparkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Majariana Krisanti.

Ia menuturkan, biota air yang diketahui terpapar limbah timbal yakni Tanypodinae yang merupakan salah satu kelompok Chironomida (larva serangga semacam lalat).

"Chironomida bisa menjadi salah satu indikator terjadinya pencemaran logam berat di lingkungan perairan. Larva tersebut dapat tumbuh di dalam lingkungan perairan yang memiliki kandungan limbah timbal," papar Majariana di Bogor, Jumat (12/6/2015).

Penelitian Majariana, mengambil sampel larva di 2 area yakni sawah sekitar Danau Lido dan di jaring apung yang berada di dalam danau. Dari 2 area itu, ada 5 titik pengambilan sampel dan diketahui di antara larva-larva tersebut mengalami defornitasi atau cacat pada bagian mulut, tungkai kaki dan antenanya.

"Hasil menunjukan bahwa, konsentrasi timbal di Danau Lido cukup tinggi yakni 0,08-0,19 miligram/liter. Padahal, baku mutu untuk kandungan timbal 0,03 miligram/liter," jelas Majariana.

Selain itu, kandungan timbal sebesar 2,4 hingga hingga 5,02/mikrogram/liter, sudah membuat biota perairan mengalami kecacatan.

Menurut dia, pemanfaatan Danau Lido untuk sejumlah kegiatan seperti keramba jaring apung, wisata perahu, dan rumah makan terapung pun telah merubah kualitas air. Bahkan lokasi danau yang berdekatan dengan sekitar pabrik memungkinkan untuk terkena limbah timbal.

"Pertamanya saya pikir kualitas air tercemar karena merkuri. Ternyata setelah dilakukan penelitian, cemaran merkuri ternyata rendah, yang tinggi malah timbal," jelas dia.

Secara teori, timbal tidak mematikan, tetapi dapat menyebabkan cacat. Selain itu, semua logam berat tidak bisa terurai dan karsinogenik. Larva yang ditemukan pun merupakan makanan ikan.

"Sejauh ini, timbal diketahui sebagai logam berat yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Bila dikonsumsi secara menerus bisa menyebabkan kerusakan pada pernapasan organ pencernaan manusia," tutur dia.

Pemulihan danau pun dinilai Majariana sangat sulit, karena timbal hanya hilang dengan cara pemurnian air. "Untuk danau dengan luas 35 hektar dan kedalaman hampir 20 meter, saya pikir pekerjaan berat," ungkap Majarina.

Untuk ke depannya, Majariana menilai perlu kajian di sejumlah danau lain yang ada. Alasannya, dia menduga kondisi hampir sama terjadi, yakni tercemar limbah berat. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya